Tuturpedia.com – Tuturpedians, adakah di antara kamu yang tinggal di Jabodetabek? Kalau kamu salah satunya, apakah kamu merasa belakangan ini udara di Jabodetabek terasa lebih segar sejak Jumat, 29 November 2024 lalu?
Data dari berbagai platform seperti IQAir dan nafas.id menunjukkan bahwa kualitas udara Jabodetabek mengalami perbaikan signifikan. Langit yang biru dan udara yang lebih segar menjadi pemandangan baru yang makin jarang ditemui sebelumnya.
Fenomena ini cukup mengejutkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Jabodetabek dan terbiasa dengan label “kota-kota paling tercemar”. Namun, apa sebenarnya yang membuat perubahan ini terjadi?
Dalam seminggu terakhir, sejumlah faktor alam menjadi alasan di balik bersihnya udara Jabodetabek. Selain curah hujan yang konsisten terjadi selama satu Minggu ke belakang menurut nafas.id, udara bersih di Jabodetabek juga disebabkan oleh angin!
“Jadi dari Kamis 21 November, terbentuk pusat tekanan rendah di sekitar siklon tropis Robyn yang mengarahkan angin ke Selat Sunda,” tulis akun tersebut, dikutip Kamis (5/12/2024).
Akun resmi dari aplikasi penilai kualitas udara tersebut mengatakan, angin kencang tersebut juga dapat menghempaskan polusi udara yang ada di wilayah yang dilintasi angin.
“Puncak kecepatan angin ada di 28 November sampai bikin rata-rata konsentrasi PM2.5 di Jakarta <10 (setara kota-kota berudara paling bersih di dunia),” imbuhnya.
Faktor utama dari bersihnya udara di Jabodetabek adalah curah hujan yang intens terjadi setiap hari. Ketika air hujan mengikat partikel-partikel polutan seperti debu, asap, dan partikel halus lainnya (PM2.5 dan PM10), yang ada di atmosfer akan tersapu bersih.
Proses pembersihan terjadi ketika tetes-tetes air hujan jatuh, mereka akan menangkap partikel ini dan membawanya ke permukaan tanah, sehingga konsentrasi polusi di udara berkurang. Fenomena ini sering disebut sebagai pencucian atmosfer atau wet deposition.
Bukan hanya mengurangi polutan, hujan juga dapat menyerap gas seperti sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen dioksida (NO₂), yang berkontribusi pada pencemaran udara. Hujan juga sekaligus membawa udara yang lebih segar dan dingin, membantu menciptakan kondisi atmosfer yang lebih stabil.
Namun sayangnya, nafas.id tidak mengetahui kapan keadaan udara bersih di Jabodetabek ini akan berakhir. Jika dilihat dari data yang dimiliki, udara yang bersih dan langit yang biru ini sudah berlangsung selama satu minggu hingga hari Kamis (5/12/2024).***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah