Tuturpedia.com – Pertukaran tahanan besar-besaran telah dikoordinasikan oleh Turki dan melibatkan tujuh negara lainnya. Pertukaran tahanan ini tercatat dalam sejarah pada Kamis (1/8/2024) sebagai pertukaran tahanan terbesar sejak Perang Dunia II.
Agenda ini merupakan kesepakatan pertukaran tahanan terbesar antara AS dan Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990. Kesepakatan tersebut melibatkan tujuh negara, yang mana negara-negara Barat akan membebaskan delapan tahanan dan ditukar dengan 16 tahanan oleh Rusia.
Pada prosesnya, pertukaran tersebut terdiri dari 26 orang yang diangkut ke Ibu Kota Turki, Ankara, dengan tujuh pesawat. masing-masing satu dari Jerman, Polandia, Slovenia, Norwegia, Rusia, dan dua dari AS. Sepuluh sandera, termasuk dua anak-anak, dipindahkan ke Rusia, 13 orang dikirim ke Jerman, dan tiga orang ke AS.
Pertukaran yang terjadi di Bandara Ankara Esenboga pada hari Kamis (1/8/2024) dini hari sangat mengedepankan keselamatan 26 tahanan. Persiapan operasi tersebut juga diusahakan tidak mengganggu alur kerja rutin di bandara Turki tersebut.
Pertukaran dimulai pada pukul 16.05 waktu setempat (1305GMT) dengan pendaratan pesawat pertama dari Slovenia. Pemindahan tahanan sebenarnya dimulai dengan kedatangan pesawat dari Polandia, Norwegia, Rusia, Jerman, dan Amerika.
Setelah selesainya prosedur konfirmasi timbal balik dan pemeriksaan kesehatan di bawah pengawasan MIT, 10 orang dipindahkan ke pesawat Rusia yang kembali ke Moskow, tiga orang ke pesawat AS yang kembali ke Washington dan 13 orang ke pesawat Jerman.
Turki Jadi Mediator Pertukaran Tahanan Tahun 2022-2023
Diketahui sebelumnya Turki memang pernah menjadi mediator dalam pertukaran tahanan pada bulan April 2022. Pada perjanjian tersebut, Turki berhasil membebaskan mantan Marinir AS Trevor Reed, yang dihukum karena menyerang seorang petugas polisi Rusia.
Ia ditukar dengan Konstantin Yaroshenko, seorang pilot Rusia yang dipenjara di AS karena perdagangan narkoba. Hal ini dimediasi oleh Turki dan pertukaran terjadi di Ankara.
Selain itu, pada bulan September 2023 juga Turki kembali menjadi mediator pertukaran tahanan. Pertukaran yang terjadi di Qatar tersebut membebaskan 5 warga Amerika yang dipenjara dan ditukar dengan beberapa tahanan Iran dan akses terhadap pendapatan minyak beku senilai $6 miliar.
Atas berhasilnya pertukaran tahanan tersebut, Presiden AS Joe Biden merasa berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena membantunya meraih kemenangan diplomatik.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah