banner 728x250

Turis Thailand di Korea Selatan Menurun, Benarkah Efek Rasisme?

TUTURPEDIA - Turis Thailand di Korea Selatan Menurun, Benarkah Efek Rasisme?
Penyebab turis Thailand di Korea Selatan menyentuh angka minus. Foto: Unsplash.com/Markus Winkler
banner 120x600

Tuturpedia.com – Jumlah turisThailand di Korea Selatan menurun tajam tahun ini, meningkatkan kekhawatiran akan adanya gerakan “Boikot Korea” lainnya di Thailand. 

Sebelumnya, turis Thailand di Korea Selatan menjadi yang terdepan di Asia Tenggara. Namun, saat ini justru mengalami penurunan tajam, kini turun ke peringkat ketiga di belakang Vietnam dan Filipina. 

Organisasi Pariwisata Korea mengatakan pada Senin bahwa 119,000 wisatawan Thailand mengunjungi Korea dari Januari hingga April tahun ini. Turun 21,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, jumlah wisatawan asing secara keseluruhan melonjak sebesar 86,9 persen selama periode ini.

Pakar industri mengaitkan penurunan turis Thailand di Korea Selatan dengan sentimen negatif yang timbul dari penolakan masuk di perbatasan Korea. 

Regulasi Korea Selatan yang Membatasi

Hal utama penyebab dari berkurangnya jumlah turis Thailand dia Korea Selatan adalah pengenalan sistem K-ETA (Otorisasi Perjalanan Elektronik Korea), yang mengharuskan pelancong dari 112 negara bebas visa untuk mendaftar dan mendapatkan persetujuan masuk secara online sebelum berangkat ke Korea.

Namun sayangnya, K-ETA untuk sementara diberikan kepada 22 negara, termasuk Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura. Thailand menjadi salah satu negara yang dikecualikan.

Oleh karena itu, tingginya jumlah penolakan K-ETA dan kurangnya penjelasan yang jelas atas penolakan tersebut telah memicu ketidakpuasan di kalangan warga negara Thailand. 

Beberapa pelancong yang telah menerima persetujuan K-ETA bahkan ditolak masuk setibanya di Korea, sehingga memperburuk masalah ini.

Berita ini pun menjadi topik hangat di Thailand. Diketahui, menurut The Korea Times, Sabtu (22/6/24) ketatnya persyaratan masuk turis Thailand ke Korsel disebabkan oleh fakta bahwa Thailand merupakan sumber utama imigran ilegal di Korea, banyak di antaranya terlibat dalam kejahatan berat, termasuk pelanggaran narkoba dan kejahatan seksual.

Selain itu, dikutip dari akun X @KHAMCHANH, Sabtu (22/6/24) “Korea Ban” yang tengah trending di Thailand juga disebabkan adanya serangan secara online yang dilakukan netizen Korsel terhadap RUU kesetaraan pernikahan di Thailand yang baru-baru ini disahkan. 

Bukan hanya itu, akun tersebut juga mengutip sebuah video yang sedang tren di Thailand, yaitu mengenai diskriminasi warga Korea terhadap warga Asia Tenggara lainnya seperti warga Indonesia dan Filipina.

Ia juga menyebutkan banyak postingan di X yang mengekspos orang Korea yang menghina orang Thailand juga. 

Namun, hal ini dibantah Kementerian Kehakiman Korea Selatan. Pihaknya menegaskan jika penurunan angka turis Thailand terjadi karena penerapan K-ETA.

Regulasi tersebut diperlukan untuk mencegah imigrasi ilegal dan tidak bersifat diskriminatif terhadap warga negara Thailand.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda