Tuturpedia.com – Peristiwa kecelakaan terjadi pada Kereta Api Taksaka relasi Stasiun Gambir – Yogyakarta yang tertemper dengan truk molen di Perlintasan Sebidang (JPL 714) antara Stasiun Sentolo – Stasiun Rewulu, Yogyakarta, pada Rabu (25/9/2024).
Dikutip Tuturpedia.com dari laman kai.id pada Kamis (26/9/2024), dipastikan tidak ada korban jiwa pada kecelakaan ini. Hanya saja petugas masinis dan asisten masinis KA Taksaka mengalami cedera ringan.
“Kejadian bermula ketika sopir truk dengan Nopol B 9240 UIQ tidak mengindahkan sirene atau isyarat bahwa kereta api akan lewat. Sehingga ia terjebak dan membuat temperan terjadi. Kecelakaan ini mengakibatkan terganggunya sejumlah perjalanan kereta api, kerusakan pada bagian sarana KA New Livery Taksaka & prasarana pos perlintasan. Masinis/asmas kami harus menjalani perawatan di RS,” tutur Vice President Public Relations KAI, Anne Purba saat menjelaskan kronologi kecelakaan.
Kecelekaan itu juga membuat KAI mengalami kerugian akibat rusaknya gerbong Kereta Api Taksaka.
Pihak KAI pun berencana akan mengambil jalur hukum untuk menangani kasus ini.
“Selanjutnya KAI akan melakukan upaya proses hukum atas kejadian ini, saat ini sopir truk telah diamankan di Kepolisian Polres Bantul. Di mana kerugian yang dialami oleh KAI akibat dari peristiwa tersebut, saat ini masih dalam proses perhitungan,” sambung Anne Purba.
Terkait kejadian tersebut, KAI pun meminta maaf kepada para penumpang dan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api.
“Kami mohon maaf kepada para penumpang KA yang mengalami keterlambatan akibat kejadian ini. Selanjutnya KAI akan berupaya agar kenyamanan para penumpang tetap terjaga. Selain mematuhi rambu-rambu, kami juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat akan menyeberangi perlintasan sebidang jalan raya dengan jalur kereta api. Selalu lakukan untuk berhenti, tengok kiri dan kanan, apabila telah aman, silakan jalan. KAI akan terus melakukan imbauan keselamatan baik di internal maupun eksternal sebagai upaya preventif dalam rangka menekan angka kecelakaan khususnya di perlintasan sebidang,” pungkas Anne.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Annisaa Rahmah