Tuturpedia.com – Awal tahun 2024 ini, masyarakat Korea Selatan dikejutkan dengan tren ngemil tusuk gigi goreng yang viral di media sosial TikTok.
Beberapa akun influencer TikTok asal negeri ginseng itu terlihat melakukan tren makan mukbang (makan dengan jumlah besar) dengan menggoreng tusuk gigi berwarna hijau dan dibumbui bubuk cabai pedas.
Mengikuti tren tersebut, Kementerian Pangan Korea Selatan memberikan peringatan kesehatan dan mengimbau masyarakat untuk tidak lagi mengikuti makan tusuk gigi goreng tersebut.
Dikutip dari laman Reuters, Rabu (31/1/24) tusuk gigi berwarna hijau tersebut merupakan barang foodgrade yang terbuat dari pati jagung. Ketika digoreng, tusuk gigi tersebut pun berubah menjadi seperti kentang goreng kering yang renyah.
Pewarna makanan digunakan untuk memberi warna hijau pada tusuk gigi, terbuat dari ubi jalar atau tepung jagung, yang dianggap ramah lingkungan dan dapat terurai secara hayati.
Benda ini seringkali digunakan di restoran-restoran Korea Selatan, biasanya juga dapat digunakan untuk mengambil makanan kecil.
Viralnya video tusuk gigi yang merupakan produk sanitasi ini dinilai sangat mengkhawatirkan karena keamanannya belum bisa dipastikan oleh pemerintah.
“Keamanannya sebagai makanan belum diverifikasi, tolong jangan makan (tusuk gigi),” kata Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan dalam sebuah postingan X, pada hari Rabu (31/1/24)
Tren unik dan aneh ini pun akhirnya menjadi viral di media sosial lainnya, salah satunya Instagram. Akun Instagram @nowthis, Sabtu (27/1/24) membagikan salah satu video TikTok yang sedang mengikuti tren tersebut.
Warganet yang melihat video tersebut pun merasa heran dengan orang-orang yang mengikuti tren ngemil tusuk gigi goreng.
“Mengapa orang dewasa perlu diperingatkan agar tidak mengonsumsi benda-benda yang tidak dapat dimakan?” tulis akun @oyinksadepoju.
“Karena tusuk gigi terbuat dari bubuk pati, maka dianggap tidak berbahaya jika dicerna. Penemuan ini mencegah hewan peliharaan dan hewan makan dan mati akibat tusuk gigi kayu yang tersangkut di tenggorokan mereka. Itu sebabnya orang awalnya percaya bahwa mereka bisa memakannya,” tulis akun @tracy_cheon.
Meskipun terbuat dari bahan yang aman dikonsumsi, hingga saat ini pemerintah Korea Selatan belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai keamanan tren ini.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda
