Tuturpedia.com – Belum lama ini, netizen Indonesia dibuat heboh oleh kisah seorang pria yang mengakhiri hidup karena diteror oleh debt collector (DC) aplikasi pinjaman online (pinjol).
Tak hanya cara DC menagih utang kepada korban saja yang jadi pembicaraan, tapi juga status aplikasi pinjol tersebut yang ternyata adalah pinjol resmi.
Kisah tersebut pertama kali diungkap oleh akun X (dulunya Twitter) @rakyatvspinjol yang diunggah pada Minggu (17/09).
Sampai artikel ini ditayangkan pada Kamis (21/09), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 1,5 juta kali serta mendapatkan 4.506 repost, 763 quote, lebih dari 11,8 ribu like, dan 2.267 bookmark.
Berikut kronologi kisah tragis sang korban, dirangkum oleh Tuturpedia.com.
Teror Pinjol Berujung Pemecatan
Korban yang berinisial K (korban) merupakan seorang suami dan ayah dari seorang balita perempuan berusia 3 tahun.
Ia meminjam uang di aplikasi pinjol sebesar Rp9,4 juta. Hanya saja, total dana yang harus ia kembalikan bisa mencapai dua kali lipat dari nominal pinjaman.
Seperti yang dikutip dari postingan @rakyatvspinjol, jumlah yang harus dikembalikan K adalah sekitar Rp18 jutaan, atau nyaris Rp19 jutaan.
Saat K sudah mulai kesulitan melakukan pembayaran dan terjadi keterlambatan, datanglah teror DC pinjol satu per satu.
K bekerja sebagai pegawai honorer di salah satu kantor instansi pemerintah dengan kontrak selama 5 tahun.
Karena teror yang ia alami, K sampai dipecat dari instansi tempat ia bekerja. Pasalnya, pihak DC pinjol terus-menerus menelepon kantor tempat K bekerja sehingga dinilai mengganggu.
Meski demikian, K berusaha menutupi pemecatan dan lilitan utangnya dari orang-orang terdekat.
Ia bahkan berbohong kepada keluarganya dengan berdalih bahwa pemecatannya disebabkan Surat Keputusan (SK) yang tidak diperpanjang.
Tahu soal pemecatan K, pihak keluarga pun memberikan bantuan, tetapi hanya secukupnya saja lantaran tidak tahu apa yang jadi alasan utama pemecatan tersebut.
K hidup sendiri setelah dipecat. Sebab istri dan anaknya pulang ke rumah orang tua.
Berlanjut dengan Teror Order Fiktif
Teror dari DC pinjol tak hanya berhenti lewat teror di kantor tempat K bekerja.
Sejak saat itu, K diusik dengan order fiktif dari aplikasi pemesanan makanan yang terus berdatangan ke alamat rumahnya.
Dalam sehari saja, jumlah order fiktif yang datang bisa mencapai 5 sampai 6 pesanan.
Terkadang, ada driver ojek online (ojol) yang memaklumi bahwa itu adalah order fiktif.
Meski begitu, ada pula driver ojol yang tetap menyuruh K membayar pesanan yang mereka antar.
Beruntung, terkadang ada tetangga K yang mengambil dan membayar pesanan tersebut.
Namun, order fiktif yang datang terus-menerus setiap hari membuat mereka tidak bisa selalu membantu K.
K Akhiri Nyawa Sendiri, DC Pinjol: Alah Bohong!
Sementara itu, pihak keluarga berusaha melakukan mediasi antara K dan istri.
Pada saat itulah kebenaran terungkap karena K akhirnya menceritakan kronologis dari awal dan apa masalah yang ia hadapi: pemecatan dan order fiktif yang datang terus-terusan terjadi karena ia memiliki tunggakan di salah satu pinjol resmi.
Mendengar teror DC pinjol yang dialami K, sang istri malah menolak pulang ke rumah karena ketakutan.
Tekanan yang dihadapi pun membuat K mengambil jalan terakhir. Ia pun memutuskan mengakhiri nyawanya sendiri pada Mei 2023 silam.
Meski begitu, apakah teror dari DC pinjol berakhir? Jawabannya adalah tidak.
Pihak keluarga korban terus menerima teror via telepon dari DC pinjol meskipun K sudah meninggal.
Walaupun pihak keluarga sudah memberitahu bahwa K sudah meninggal, pihak DC pinjol tersebut hanya menjawab, “Alah bohong!”
Ada pula yang menagih mana bukti bahwa K sudah meninggal, sama sekali tidak peduli, dan tetap menuntut agar K mengembalikan uang yang dipinjam.
Meskipun pihak keluarga juga sudah mengirimkan surat kematian K, DC pinjol tetap tidak mau tahu dan justru menuduh bahwa catatan kematian tersebut palsu.
Teror dari DC pinjol bahkan masih berlanjut, termasuk teror order fiktif ke alamat rumah K. Padahal, rumah K sedang dijual dengan harga murah.
Keluarga pernah membawa kasus ini ke kepolisian. Bahkan, pihak kepolisian lah yang menemukan surat terakhir dari K. Ia menulis bahwa pinjol tersebut telah merusak hidupnya.
Teror Masih Berlanjut Hingga September
Pada Selasa (19/09), akun @rakyatvspinjol membagikan screenshot bahwa pihak pinjol masih meneror keluarga K.
“Anj*ng, uang tidak seberapa ngancurin nama baik kau 1 keluarga, belajar bertanggung jawab, uang tidak seberapa dosanya dibawa mati tanpa ampun, kau itu manusia apa binatang? Pakai itu otak kau,” tulis pesan yang dikirim dari nomor DC pinjol tersebut.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda