Tuturpedia.com – Tragedi menimpa seorang siswa SMP di Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang berinisial MA dan akhirnya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat bermain kuda tomprok bersama teman-temannya di sekolah.
Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, MA sebelumnya telah mengeluhkan rasa sakit, bahkan menunjukkan ketidaknyamanannya sebelum berangkat sekolah.
“Betul. Informasi yang kita dapatkan dari keluarga, sebenarnya korban ini sebelum berangkat juga sudah mengeluh sakit dan awalnya tidak mau berangkat sekolah,” kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono.
Meskipun mengalami keluhan kesehatan, orang tua MA dengan tegas mendorongnya untuk tetap pergi ke sekolah, didorong oleh semangatnya yang tinggi dan dorongan keluarga agar tetap melanjutkan pendidikannya.
Hal ini membuat MA tetap semangat meskipun tidak dalam kondisi optimal secara fisik.
Permainan yang menyebabkan insiden tragis ini adalah kuda tomprok. Dalam permainan ini, kelompok siswa membentuk struktur mirip kuda dengan satu kelompok menjadi penunggang dan kelompok lain menjadi penyangga.
Kronologi Kejadian
Dalam permainan tersebut, MA jatuh di tengah-tengah aksi, dan teman-temannya berusaha memberikan pertolongan.
Namun, upaya tersebut tidak dapat mencegah nasib buruk, dan MA dinyatakan meninggal dunia setelah segera dibawa ke RS Primaya Bekasi Selatan.
Saat kejadian tersebut terjadi pada Jumat siang setelah jam belajar selesai, kepala SMP Negri 7 Kota Bekasi, Sukamto, memberikan kronologi kejadian.
“Ketika sudah main, anak ini jatuh, kemudian dilakukan penanganan oleh teman-temannya. Kemudian, (korban) dibawa langsung ke rumah sakit,” ungkap Sukamto.
Upaya penanganan langsung dilakukan oleh teman-temannya, tetapi sayangnya, MA tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia setelah pemeriksaan di rumah sakit.
“Sampai di sana (RS), dilakukan pemeriksaan dokter, dinyatakan (telah) meninggal dunia,” tambahnya.
Dinas Pendidikan Bekasi Imbau untuk Awasi Permainan di Sekolah
Dalam menghadapi konsekuensi tragis ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengambil tindakan dengan meminta setiap sekolah untuk lebih memperhatikan dan mengawasi permainan yang dilakukan oleh siswa.
Mereka menekankan perlunya tindakan tegas jika siswa memilih permainan berisiko tinggi.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana, menyampaikan imbauan ini sebagai langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kami dari Disdik Kota Bekasi sudah mengimbau kepada kepala sekolah, para guru untuk memilah-milah terkait permainan-permainan anak yang tidak berisiko, tidak berbahaya,” tutur Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Warsim Suryana.
Tidak ada Unsur Pidana
Meskipun begitu, Polisi dari Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Jupriono, mengonfirmasi bahwa tidak ada unsur pidana dalam insiden tersebut.
Menurutnya, sulit untuk menemukan unsur sengaja dalam kejadian tersebut karena saat itu para siswa sedang bermain, dan tidak ada tindakan sengaja yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kecelakaan.
Jupriono menegaskan bahwa dalam penyelidikan, tidak ditemukan unsur sengaja atau kelalaian dari beberapa siswa yang terlibat dalam permainan kuda tomprok tersebut.
“Karena kalau orang dipidana harus ada dua sebab, sengaja atau lalai. Itu tidak ada. Sementara hasil penyelidikan kita belum ditemukan unsur sengaja atau lalai dari beberapa anak sekolah yang sama-sama main,” pungkasnya.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Nurul Huda