Tuturpedia.com – Kekalahan 1-0 Tottenham Hotspur dari Arsenal hari Minggu (15/9/2024) kemarin kembali membuktikan bahwa set-piece alias bola mati masih jadi kelemahan skuad besutan Ange Postecoglou.
Faktanya, data menunjukkan bahwa gawang anak buah Postecoglou sudah 18 kali kebobolan gegara bola mati.
Dengan angka tersebut, Spurs menempati peringkat kedua dan hanya “kalah” dari Nottingham Forest, yang 23 kali kebobolan dari bola mati di Liga Inggris sejak awal musim lalu.
Tentu saja, reporter kembali “mencaplok” Postecoglou ketika menemui sang pelatih pasca kekalahan di Tottenham Hotspur Stadium akhir pekan kemarin.
Menanggapi fakta tersebut, pelatih asal Australia itu lagi dan lagi punya dalih dan bersikeras bahwa skuadnya terus-menerus mempersiapkan diri mereka dalam situasi bola mati.
Ange Tak Acuh dengan Momok Bola Mati?
Fakta bahwa bola mati sampai saat ini masih jadi “teror” bagi The Lilywhites jelas menimbulkan satu tanda tanya: Jangan-jangan Postecoglou mengabaikan masalah ini?
Kalau melihat hasilnya sampai sekarang, mantan pelatih Celtic itu memaklumi jika tudingan tersebut masih terdengar.
“Saya paham narasinya, namun kami mencoba memperbaikinya terus-menerus,” tegas Postecoglou.
“Kami menahan mereka (Arsenal) dengan baik di sebagian besar pertandingan, namun lengah sekejap saja dan kami membayar harganya (dengan kekalahan). Mereka jelas-jelas merupakan ancaman besar dari bola mati dan hanya butuh satu (bola mati untuk jadi gol),” lanjut pria 59 tahun itu.
Postecoglou: Ini Beban Saya
Lebih lanjut lagi, bek Cristian Romero bukanlah satu-satunya pemain yang lengah pada momen gol Gabriel Magalhaes tercipta.
Apalagi, Gabriel dinilai Postecoglou merupakan pemain yang sangat berbahaya dalam situasi bila mati.
“Kami membayarnya namun Anda belajar dan move on. Ini adalah beban untuk saya tanggung dan saya menerimanya. Bagi saya, ini soal detail-detail kecil untuk membawa kami ke tempat yang kami inginkan. Bagi kami, cara maju adalah dengan mengubah sepak bola yang kami mainkan jadi sesuatu yang bermakna,” pungkasnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah