Tuturpedia.com – Baru-baru ini, MU dikabarkan ingin melepas striker Anthony Martial pada bursa transfer pemain Januari ini.
Berdasarkan sumber yang diperoleh Tuturpedia.com, Fenerbahce akan siap menampung Martial dari MU, baik itu dengan status pinjaman maupun kepindahan permanen.
Bursa transfer Januari menandakan sisa kontrak Martial di Old Trafford yang hanya tinggal enam bulan lagi.
Meskipun MU punya opsi untuk memperpanjang kontrak selama setahun, nampaknya pelatih Erik ten Hag tidak akan memainkan sang striker sampai akhir musim.
Hanya saja, pemain asal Prancis tersebut rupanya sama sekali tak ada niatan untuk hengkang dari Old Trafford sebelum kontraknya benar-benar berakhir di musim panas nanti.
Seperti yang dilansir Tuturpedia.com dari SkySports pada Kamis (11/1), Martial bahkan telah menolak tawaran tak hanya dari Fenerbahce saja. Tapi juga dari Marseille dan klub Arab Saudi.
Melihat bahwa United tidak berniat untuk mengaktifkan opsi perpanjangan kontrak setahun, besar kemungkinan bahwa Martial akan meninggalkan Old Trafford dengan status free agent pada musim panas.
Sementara itu, sumber yang diperoleh Tuturpedia.com mengungkapkan bahwa ada omongan kalau sebenarnya MU tidak menjual Martial dengan serius.
Gosipnya, langkah tersebut dilakukan karena kekhawatiran MU jika Martial malah jadi striker yang mereka harapkan di klub lain.
Anthony Martial Simbol Bobroknya Rekrutmen Manchester United
Martial datang ke Old Trafford pada hari terakhir bursa transfer musim panas tahun 2015 dari Monaco.
Meski menjalani musim pertama yang terbilang cukup sukses di Liga Inggris bersama MU, sayangnya penyerang berusia 28 tahun tersebut tampil inkonsisten.
Menurut eks-MU, Louis Saha, setidaknya ada alasan di balik jebloknya penampilan Martial di MU.
Pertama, ia datang saat kondisi MU cukup sulit bagi pemain untuk berkembang. Kedua, style pendekatan Martial dalam pertandingan kurang cocok untuk mengamankan jatah sebagai langganan starting eleven.
Alasan ketiga adalah faktor fisik, mengingat bahwa Martial mengalami banyak cedera sehingga ia mengalami masa sulit untuk kembali ke penampilan topnya.
Martial datang di era ketika MU berada di bawah kepelatihan Louis Van Gaal sebagai pemain muda dengan bakat dan permainan yang diyakini bisa dipoles oleh United.
Hanya saja, realitanya United dan Martial sendiri belum bisa menunjukkan potensi terpenuhnya secara konsisten.
Melihat seperti apa rekrutmen pemain United setelah itu, tak ada pemain yang benar-benar bisa menggeser Martial di posisi nomor 9, yang biasanya dipegang oleh penyerang tengah atau striker utama. Tak hanya itu saja, MU pun belum memiliki pemain yang benar-benar jadi mesin gol klub sepanjang periode itu hingga saat ini.
Walaupun MU sempat merasakan masa jaya dengan hadirnya sosok Marcus Rashford, rupanya mereka masih terus berharap ke Martial untuk mewujudkan harapan yang telah mereka tanam sejak bertahun-tahun yang lalu.
Sayangnya, MU dan Martial nampaknya masih belum menemukan titik tengah hingga saat ini.
Ditambah dengan era baru United bersama Sir Jim Ratcliffe dan INEOS, jelas akan lebih menguntungkan bagi karier Martial jika ia menemukan klub yang benar-benar bersedia berinvestasi pada dirinya dan jadi tempat di mana ia bisa menunjukkan kapabilitasnya secara maksimal.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda
Respon (0)