banner 728x250
News  

Tim SAR Terus Lakukan Pencarian 2 Korban Usai Banjir Bandang dan Longsor Menerjang Luwu

TUTURPEDIA - Tim SAR Terus Lakukan Pencarian 2 Korban Usai Banjir Bandang dan Longsor Menerjang Luwu
PJ Wali Kota Palopo, Asrul Sani, meninjau lokasi banjir bandang terjadi di Suli Barat. Foto: Instagram.com/protokol_palopo.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Luwu diterjang banjir bandang dan longsor menyebabkan belasan kecamatan terendam. Tak hanya mengakibatkan rumah terendam, bencana ini juga menyeret belasan korban jiwa. 

Akibatnya, Kabupaten Luwu kini sudah ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana oleh pemerintah terkait. 

Tim SAR gabungan hingga Sabtu (4/5) masih fokus dalam melakukan proses evakuasi dan pencarian di beberapa wilayah terdampak. 

Guna mencari dua orang warga yang diduga terseret banjir, tim SAR gabungan menyisir aliran sungai yang berada di Kecamatan Suli Barat. 

Berdasarkan data terakhir posko Basarnas, sedikitnya ada 12 orang korban jiwa yang berasal dari warga Kecamatan Suli Barat. 

10 Korban jiwa sudah ditemukan, tetapi sayang dua orang korban masih dalam pencarian. Hal ini disampaikan oleh Kasi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, Sabtu (4/5). 

“Saat ini masih ada dua orang yang belum ditemukan. Kami terus berupaya melakukan pencarian semaksimal mungkin,” ujar Kasi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan.

Banjir bandang menerjang 13 kecamatan di Kabupaten Luwu pada Jumat (3/5) dini hari dan menyebabkan 3000 warga terisolasi di Kecamatan Latimojong. 

Selain itu, akses jalan serta jembatan di wilayah tersebut juga putus tersapu derasnya aliran banjir. Pemerintah saat ini sudah mengerahkan bantuan logistik serta tenaga medis untuk membantu para korban bencana banjir tersebut. 

Menurut Andi Sultan, pihaknya sudah menggunakan perahu karet untuk menyisir wilayah sungai dekat rumah korban, namun pencarian belum dapat dilakukan maksimal karena arus sungai yang kencang dan deras.  

“Kita menggunakan 3 perahu karet untuk menyisir  wilayah-wilayah sungai yang dekat dari rumah korban. Namun tadi tidak terlalu maksimal karena arus di wilayah tersebut sungai tersebut sangat kencang dan bebatuan,” ujar Andi Sultan. 

Selain menyisir melakukan perahu karet, Tim Basarnas juga menyisir hilir sungai dengan infanteri berjalan kaki selama dua hari memantau situasi yang ada di sungai untuk mencari korban. 

“Melakukan penyisiran dengan hilir kanan sungai dengan infanteri berjalan kaki dalam dua hari memantau situasi yang ada di sungai dan mencari korban,” lanjutnya. 

Tim SAR gabungan masih terus mencoba untuk mencapai lokasi longsor yang berada di Kecamatan Latimojong, tetapi terkendala akses jalan menuju lokasi yang belum dapat dilalui karena terputus akibat banjir bandang.***

Penulis: Niawati 

Editor: Nurul Huda