Tuturpedia.com – Desa Ngleses, Jawa Tengah memanfaatkan limbah sampah untuk menjadi bahan utama pembuatan ecobrick.
Pemanfaatan tersebut dilakukan pada Kamis, 8 Agustus 2024 oleh Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Boyolali.
Ecobrick merupakan salah satu inovasi penggunaan sampah plastik untuk membuat bata ramah lingkungan.
Proses pembuatan ecobrick dimulai dari pengumpulan limbah botol dan kemasan plastik.
Botol yang telah terkumpul kemudian dibersihkan dan dijemur hingga kering. Selanjutnya, limbah kemasan plastik dapat dimasukkan ke dalam botol satu per satu sampai padat.
Karena sifatnya yang kuat, sulit terurai, dan anti air, ecobrick dianggap sebagai terobosan baru yang merevolusi dunia arsitektur ramah lingkungan.
Hingga saat ini, Desa Ngleses masih kesulitan dalam pengelolaan limbah anorganik. Ecobrick kemudian diangkat sebagai alternatif penyelesaian masalah sekaligus memunculkan potensi baru di desa.
Nantinya, setelah dibuat akan disusun untuk membentuk landmark Desa Ngleses. Untuk membuat satu bata ecobrick, dibutuhkan sampah yang cukup banyak.
Hal itu menjadi solusi efektif dalam menangani limbah plastik yang berjumlah besar. Selain itu, tempat yang terbuat dari ecobrick ini akan menambah nilai unik dari spot tempat landmark dibangun.
Untuk membuat landmark desa menggunakan ecobrick, Tim KKN Undip menggunakan sedikitnya 400 botol plastik berukuran 600 mililiter.
Dalam proses pengerjaannya, Tim KKN Undip dibantu oleh karang taruna serta warga setempat terutama dalam memasukkan sampah ke dalam botol serta pemasangan ecobrick ke dalam rangka besi yang telah dibuat.
Keseluruhan proses pembuatan dan pemasangan memakan waktu empat hari dan selesai pada Kamis, 8 Agustus 2024. Landmark penamaan desa kemudian ditempatkan di lapangan umum di dekat kantor desa dan Sekolah Dasar 1 Ngleses. Adapun tujuannya ini agar dapat diakses oleh banyak masyarakat.
Program tersebut pun menuai respons positif dari perangkat desa dan warga yang mengapresiasi usaha Tim KKN Undip dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayah setempat.
Warga diharapkan dapat terus berinovasi dalam pemanfaatan ecobrick, tidak hanya sebagai pembuatan landmark namun juga merambah ke pembuatan perabot atau kreasi lainnya sehingga program ecobrick ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pemanfaatan sampah anorganik.***
Penulis: Tim Publikasi TIM II KKN UNDIP Desa Ngleses 2024
Editor: Annisaa Rahmah