Tuturpedia.com – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta resmi menutup pendaftaran calon kepala daerah yang akan maju di Pilgub Jakarta 2024 pada Jumat (30/8/2024) dini hari.
Terdapat tiga pasangan calon yang telah mendaftar ke KPU, mereka adalah pasangan Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Pasangan Pramono Anung-Rano Karno menjadi yang pertama mendaftar di KPUD Jakarta, pada Rabu, 28 Agustus 2024. Keduanya hanya didukung PDI Perjuangan (PDIP).
Selang beberapa jam pasca pendaftaran Pramono-Rano Karno, pasangan Ridwan Kamil-Suswono menyusul mendaftarkan diri ke KPUD Jakarta. Pasangan ini memiliki koalisi paling gemuk lantaran didukung 15 partai politik (parpol).
Tercatat segenap partai pendukung paslon ini adalah Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PKB, NasDem, PPP, dan Perindo. RK-Suswono juga menerima dukungan parpol nonparlemen, yakni Partai Gelora, Garuda, Partai Bulan Bintang, Prima, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Jelang penutupan pendaftaran, KPU menerima pendaftaran Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dari jalur independen, Kamis (29/8/2024) malam. KPU menyatakan berkas pendaftaran Dharma-Kun lengkap.
Lantas, seperti apa profil ketiga pasangan ini? Simak profil pasangan bakal calon Gubernur dan bakal calon Gubernur Jakarta 2024 berikut ini:
1. Pramono Anung dan Rano Karno
Kedua pasangan ini sama-sama merupakan politisi PDIP, yang punya rekam jejak cukup panjang di kancah perpolitikan negeri.
Pramono saat ini merupakan Sekretaris Kabinet Indonesia Maju di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Di dunia legislatif, Pramono tercatat menjadi anggota DPR RI untuk periode 1999-2004, lalu 2004-2014, dan menjadi Wakil Ketua DPR mewakili PDIP periode 2009-2014 atau era Pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sementara Rano Karno yang juga dikenal sebagai “Si Doel” memulai karier politinya sebagai anggota MPR RI tahun 1997 hingga 2002. Kala itu dia tergabung dalam Fraksi Utusan Golongan Perwakilan Artis.
Enam tahun berselang, dia terpilih menjadi Wakil Bupati Tangerang mendampingi Ismet Iskandar untuk periode 2008-2013. Namun, belum selesai masa bakti, dia mengundurkan diri dari jabatan karena terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten berpasangan dengan Ratu Atut Chosiyah untuk periode 2012-2017 dalam Pilkada Banten tahun 2012.
Ratu Atut yang tersandung kasus korupsi kemudian dipenjara, sementara Rano Karno menggantikan posisi Ratu Atut sebagai Gubernur Banten tahun 2015. Setelah masa jabatannya habis di tahun 2017, Rano maju sebagai calon Gubernur Banten bersama Embay Mulya Syarief. Namun, dia dan Embay dikalahkan pasangan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy.
Rano kemudian kembali menjajal dunia legislatif dari Dapil Banten tahun 2019 dan berhasil melenggang sebagai anggota DPR RI hingga saat ini. Dia bernaung di Komisi X yang membidangi pendidikan, olahraga, dan sejarah.
2. Ridwan Kamil-Suswono
Ridwan Kamil pernah menjabat sebagai Wali Kota Bandung periode 2013-2018 dengan wakilnya, Oded Muhamad Danial. Kemudian, berlanjut menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 yang dipasangkan dengan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum.
Kiprahnya dalam membangun Jawa Barat, khususnya Bandung tak diragukan. Ia dikenal gemar membangun masjid dengan arsitektur menawan, seperti Masjid Raya Al-Jabbar yang kini jadi objek wisata religi di Bandung, Jawa Barat.
Sementara Suswono diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI untuk periode 2004-2009 yang mengurusi pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, kelautan, dan pangan.
Kemudian, sejak 22 Oktober 2009, Suswono ditunjuk menjadi Menteri Pertanian oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
3. Dharma Pongrekun-Kun Wardana
Dharma Pongrekun adalah seorang purnawirawan Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal. Dia sempat menduduki sejumlah posisi strategis, seperti Danton Gassus Poltabes Bandung Polda Jabar pada 1988.
Kariernya terus meningkat dengan menjabat di sejumlah posisi, seperti Kanit Intelkrim Polwiltabes Bandung Polda Jabar, Penyidik Madya Dittipidkor Korserse Polri, Kasat II Polda Bengkulu, hingga Wadirreskrimum Polda Metro Jaya.
Berbeda dengan Dharma, Raden Kun Wardana Abyoto atau Kun Wardana adalah seorang akademisi. Dia merupakan dosen di Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta.
Sebagai politisi, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) periode 2010–2015, sebelum akhirnya berpindah partai ke Partai Amanat Nasional (PAN). Kun tercatat pernah mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR RI di Dapil Jawa Timur II ketika Pemilu 2019.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah