Jakarta, Tuturpedia.com — Film Samsara kembali mengangkat nama Indonesia di panggung internasional. Karya visioner dari sutradara Garin Nugroho ini sukses meraih tiga nominasi utama di ajang Asia Pacific Screen Awards (APSA) 2025, yakni Film Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Penata Kamera Terbaik.
Ajang bergengsi yang diselenggarakan di Gold Coast, Australia, itu dikenal sebagai wadah apresiasi tertinggi untuk film-film Asia Pasifik. Tahun ini, APSA mencatat 33 film dari 24 negara, termasuk karya besar seperti It Was Just an Accident (Iran), Magellan (Filipina), dan The Sun Rises on Us All (Tiongkok). Namun, Samsara menjadi sorotan karena memimpin jumlah nominasi.
Produser Gita Fara menyebut pencapaian ini sebagai “buah dari perjalanan panjang”. “Samsara sudah berkeliling ke berbagai festival dan tempat pemutaran. Nominasi di APSA menjadi bentuk apresiasi yang sangat kami syukuri,” ujarnya.
Film bisu berdurasi panjang ini menampilkan Aryo Bayu, Juliet Widyasari Burnett, dan Gus Bang Sada sebagai pemeran utama. Ceritanya mengangkat legenda lokal dan konflik batin manusia di tengah tradisi Bali tahun 1930-an.
Secara visual, Samsara adalah perayaan budaya. Garin menggandeng kolaborator berpengalaman seperti Batara Goempar (sinematografer), Ida Ayu Wayan Arya Satyani (koreografer), Wayan Sudirana dan Kasimyn (komposer), hingga I Ketut Arini dan Cok Sawitri (seniman tari dan teater).
Melalui film ini, Garin mencoba menafsir ulang hubungan manusia dengan spiritualitas dan kekuasaan. “Samsara adalah tentang siklus hidup, antara cinta, kutukan, dan penebusan. Ini adalah film tentang tubuh dan cahaya,” tutur Garin.
Nominasi di APSA menjadi bukti bahwa sinema Indonesia mampu bersaing di kancah global, bahkan dalam bentuk paling eksperimental sekalipun. Film ini diharapkan mampu memperluas apresiasi dunia terhadap film Asia Tenggara.
Samsara akan tayang di bioskop nasional pada 20 November 2025, membawa pesan bahwa kebisuan kadang lebih lantang daripada kata-kata.