Semarang, Tuturpedia.com – Penerapan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) pasca libur Lebaran tidak diterapkan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, bahwasanya Pemkot Semarang tidak menerapkan WFH untuk ASN setelah libur Lebaran 2024 ini.
“Sudah 10 mereka libur, sehingga sekarang waktunya untuk berbenah, mulai melakukan pelayanan normal kembali,” ucap Mbak Ita, sapaan Wali Kota Semarang, Hevearita di Halaman Balai Kota Semarang, Selasa (16/4/2024).
Sebelumnya, selama libur Lebaran, pelayanan di setiap kantor kelurahan dan kecamatan tetap berjalan, tetapi tidak sepenuhnya.
“Hari ini saya minta mereka untuk bekerja, bersih-bersih dulu, karena selama 10 hari libur pasti ada debu, kotoran-kotoran yang ada di kantor masing-masing. Sehingga kalau bekerja bisa lebih nyaman dan lebih semangat,” ujarnya.
Mbak Ita mengakui jika di Pemkot Semarang tidak memberlakukan WFH, bahkan memberikan sanksi berupa pemotongan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) apabila ada yang kedapatan membolos.
“Saya minta untuk ada laporan. Bahkan akan saya lakukan sidak (inspeksi mendadak) ke pelayanan termasuk kelurahan kecamatan dan fasum (fasilitas umum),” lanjutnya.
Dikatakan jika ada beberapa ASN yang mengajukan izin lantaran hal mendesak, seperti ada keluarga yang meninggal maupun kondisi kesehatan yang buruk. Pihaknya pun memberikan kelonggaran.
“Semalam beberapa izin ke saya, seperti Camat Ngaliyan karena kakak iparnya meninggal sehingga menyampaikan izin. Kemudian staf ahli, Pak Agus sedang pemulihan lantaran masih sakit. Kalau tidak izin akan ada sanksi,” tuturnya.
“Ya kan sudah libur 10 hari, mosok masih kurang puas. Nanti kalau ada tambahan libur, penginnya libur terus,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Joko Hartono mengatakan jika imbauan yang disampaikan Menpan RB tentang WFH hanya untuk meminimalisasi kemacetan.
Namun, hal itu tidak berlaku di Kota Semarang karena lalu lintas berlangsung lancar.
“Alhamdulillah lalu lintas lancar sehingga semua pegawai hari ini sudah kembali ke Semarang. Namun demikian kami akan lakukan pengecekan, sidak-sidak ke OPD dan tentunya kami juga sudah punya absen deteksi wajah berdasarkan lokasi. Itu nanti akan terdeteksi disana,” kata Joko.
Menurutnya, sampai saat ini BKPP belum menerima laporan adanya ASN yang membolos.
“Kita pastikan akan sidak lapangan,” tegasnya.
Terkait sanksi bagi ASN membolos, Joko menyampaikan akan ada pemotongan TPP 15 persen per hari bagi yang ketahuan membolos.
“Sanksi kalau nanti ketahuan kawan-kawan ASN tidak masuk pada hari ini, dia akan kena potongan TPP 15 persen. Besar sekali potongannya. Kalau gaji tetap utuh. Satu harinya potongan 15 persen, dia tidak masuk 8 hari ya sudah habis semua TPP-nya,” terang Joko.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.
Editor: Annisaa Rahmah.