Jateng, Tuturpedia.com – Ada hal yang unik saat aksi jalan kaki sejumlah sedulur sikep Samin dari beberapa daerah, dalam rangka menghadiri acara Festival Budaya Spiritual 2024 di Randublatung, Blora Jawa Tengah pada Senin (8/7/2024) siang.
Bagaimana tidak, hal itu dikarenakan saat rombongan ini sedang melakukan istirahat, mereka disambangi oleh Camat Menden yang diketahui beranama Tarkun, serta salah satu pegawai perhutani yakni Dian Norfiyanto.
Usut tak usut, kehadiran keduanya tak lain untuk memberikan semangat, doa, serta makanan ringan dan minuman.
“Tadi pagi sebelum menghadiri acara di Blora, saya melihat rombongan sedulur sikep ini dari arah utara dan setelah saya selesai dari acara dan mau kembali ke Menden, ternyata mereka baru sampai Desa Ngliron,” ucap Camat Menden, Tarkun.
“Rencananya saya tunggu di depan, ternyata istirahat di wilayah sini. Akhirnya mobil saya putar balik dan turun, kemudian sedikit memberikan minuman serta makanan ringan. Semoga bermanfaat, membawa keberkahan, serta selamat sampai tujuan di Pendopo Penganyoman, Ploso, Kediren, Randublatung,” tambahnya.
Terlepas dari itu, Joko Prianto, sedulur sikep dari Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, sekaligus tokoh pejuang Kendeng ini pun menceritakan kembali maksud dan tujuan aksi jalan kaki.
“Kami melakukan ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, Mbah Samin Surosentiko, kami sebagai generasi muda akan meneruskan babadannya Mbah Samin Surosentiko,” ungkapnya.
“Total ada 8 orang yang mengikuti aksi jalan kaki menuju Pendopo Penganyoman ini. Kami dari Tegaldowo itu ada 3 orang, lalu ada 3 orang yang dari Pati, kemudian ditambah dari Blora 2 orang. Kalau di sedulur sikep itu kan, ada istilah butuhmu yo butuhku,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengatakan bahwasanya dalam melakukan aksi jalan kaki ini tidak ada persiapan khusus.
“Kami berjalan itu titik start Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, dan finis Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko Ploso, Kediren, Randublatung, Kabupaten Blora. Untuk target kami yang jalan dari Rembang, maksimal Selasa sore sudah sampai, namun melihat saat ini, mungkin malam ini sudah sampai di Pendopo Pengayoman,” terangnya.
Dirinya pun berharap dengan aksi jalan kaki yang dilakukan bersama sedulur sikep lainnya itu dapat menjadi salah satu perwujudan meneruskan perjuangan Samin Surosentiko.
“Untuk harapan kami mengapa kami melakukan kegiatan ini, yakni sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan mbah-mbah yang selama ini sudah mewarisi banyak budaya, banyak keanekaragaman, yang bisa jadi contoh panutan yang baik,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.
Editor: Annisaa Rahmah.