Tuturpedia.com – Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka kasus tewasnya Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Ketiga orang tersangka itu merupakan DA, MR, dan DP alias Devara Putri. Kasus pembunuhan berencana ini dilatarbelakangi cinta segitiga.
Namun siapa yang menyangka, ternyata sosok Devara Putri selaku otak dari tewasnya Indriana merupakan calon legislatif (Caleg) DPR RI.
Informasi mengenai status Devara Putri Prananda yang merupakan seorang Caleg DPR dibenarkan oleh Dirkrimum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan.
“Iya (namanya Devara Putri Prananda),” kata Kombes Surawan pada Minggu (3/3).
Sementara itu, setelah ditelusuri, dikutip dari laman infopemilu.kpu.go.id, Devara Putri Prananda ternyata terdaftar sebagai salah satu calon legislatif dari Partai Garuda di Dapil Jawa Barat IX.
Sebagai informasi, Dapil Jawa Barat IX meliputi Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.
Senada dengan pernyataan Kombes Surawan, Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat, Hedia Ardia juga membenarkan hal yang sama.
“Betul,” kata Herdia Ardia.
Lain halnya dengan Wakil Ketua Umum dari Partai Garuda yang mengusung Devara Putri Prananda, Teddy Gusnaidi mengungkapkan bahwa memang nama yang terdaftar sebagai caleg partai sama.
Namun, dia mengaku tak mengenal sosok Devara. Ia juga tak bisa memastikan bahwa itu merupakan orang yang sama atau bukan.
“Secara nama ya sama, tapi saya tidak tahu apakah itu orang yang sama, karena tidak kenal secara langsung,” kata Teddy.
Sebelumnya, Indriana Dewi Eka Saputri tewas secara mengenaskan dengan kondisi dibungkus oleh selimut di daerah Banjar, Jawa Barat.
Polda Jawa Barat sempat mengungkapkan bahwa dalang dari tewasnya Indriana merupakan pasangan kekasih asal Jakarta Didot Alfiansyah dan Devara Putri.
Polisi menduga jika keduanya menghabisi Indriana atas dasar motif kecemburuan. Didot yang merupakan mantan kekasih Devara ingin kembali menjalin hubungan.
Namun, Devara tak mau dengan alasan Indriana masih hidup di dunia ini, ia pun meminta Didot untuk menghabisi nyawa Indriana. Keduanya menyewa MR yang menjadi eksekutor dan menghabisi nyawa Indriana.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda