Tuturpedia.com – Presiden ke-1 hingga ke-7 Republik Indonesia (RI) ternyata memiliki nama asli yang jarang diketahui. Dari Presiden Soekarno, Soeharto, hingga Jokowi punya nama kecil yang berbeda, dengan nama besarnya sebagai Kepala Negara RI.
Berbagai kisah mewarnai sebab digantinya nama-nama kecil presiden. Sehingga, membuat sang presiden harus menanggalkan nama yang diberikan orang tuanya saat mereka dilahirkan.
Belakangan, nama Mulyono juga sempat viral lantaran menjadi bahan kritik sebagian masyarakat yang menentang Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mulyono adalah nama aslinya, yang ternyata jauh berbeda dengan nama besarnya sebagai Presiden ke-7 RI.
Berikut kisah bergantinya nama-nama Presiden ke-1 hingga ke-7 Republik Indonesia:
1. Presiden Soekarno (Kusno Sosrodihardjo)
Presiden Soekarno atau Bung Karno adalah tokoh penting dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia. Namanya dikenal sebagai Proklamator Indonesia sekaligus Presiden RI pertama.
Meskipun dikenal dengan nama Soekarno, tetapi nama tersebut bukanlah nama pertamanya. Nama lahir Presiden Soekarno sebenarnya ialah Kusno Sosrodihardjo.
Soekarno lahir di Blitar, 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.
Sebelum berganti nama, Soekarno memiliki nama Kusno Sosrodihardjo. Pada usia 11 tahun, Kusno terserang penyakit tifus. Penyakit ini membuatnya harus berbaring di tempat tidur selama berbulan-bulan.
Sebagai orang Jawa tulen, ayah Kusno, yakni Soekemi percaya penyakit anaknya itu bakal sembuh jika namanya diganti. Sebab, kepercayaan di Jawa menyebut apabila anak sering sakit-sakitan, bisa jadi hal tersebut lantaran ‘keberatan nama’.
Pada akhirnya, orang tua Kusno mengganti nama anaknya menjadi Soekarno. Nama itu diambil dari tokoh pewayangan Mahabharata, yakni Adipati Karna (Karno), kemudian Soekemi menambahkan awalan “Su” atau “Soe” di depan nama sang anak, yang artinya kebaikan.
2. Presiden Soeharto
Presiden Soeharto merupakan Presiden RI yang paling lama menjabat, yaitu 32 tahun. Presiden ke-2 memang sejak kecil bernama Soeharto.
Namun, saat Soeharto menunaikan ibadah haji pada bulan Juni 1991, Raja Arab Saudi Fahd bin Abdul Aziz memberikan pilihan nama untuknya, yakni Mohammad atau Ahmad. Soeharto kemudian memilih nama Mohammad untuk ditambahkan menjadi nama depannya. Maka, Soeharto dikenal dengan nama H.M Soeharto atau Haji Mohammad Soeharto.
3. Presiden B.J Habibie
Presiden ke-3 RI B.J Habibie memiliki nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie. Ia lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936.
Nama ‘Habibie’ yang disandang B.J Habibie rupanya berasal dari nama sang ayah, yakni Alwi Abdul Jalil Habibie, keturunan asli Gorontalo yang berprofesi sebagai ahli pertanian.
Sedangkan, ‘Habibie’ sendiri merupakan nama marga dalam struktur sosial Pohala’a yang artinya Kerajaan dan Kekeluargaan di Gorontalo.
Sementara sang ibu, R.A. Tuti Marini Puspowardojo merupakan anak dari seorang dokter spesialis mata di Yogyakarta.
Presiden B.J. Habibie dikenal memiliki kecerdasan tinggi dalam bidang teknologi, terutama teknologi pesawat terbang. Dalam biografi, dia diketahui pernah mencicipi bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Fisika selama 6 bulan.
Semangat belajarnya pun diteruskan dengan mengenyam bangku kuliah di Rhenisch Westaflische Tehnische Hochsculei, yang berada di Jerman pada tahun 1955. Berkat dukungan keluarga terutama sang ibu, Habibie muda sukses menyelesaikan studi sarjana hingga profesor selama 10 tahun.
Maka tak heran jika ia menyandang banyak predikat yang berjejer di depan namanya. Diketahui nama lengkap Habibie beserta gelarnya adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult Bacharuddin Jusuf Habibie.
4. Presiden Abdurrahman Wahid (Abdurrahman Ad-Dakhil)
Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur memiliki nama lengkap Abdurrahman ad-Dakhil. Secara etimologi, ad-Dakhil berarti sang penakluk.
Namun dikarenakan nama ad-Dakhil tidak begitu dikenal, maka diganti dengan nama Abdurrahman Wahid. Sebutan Gus Dur dikarenakan lahir di lingkungan pesantren.
Gus adalah kependekan dari kata Bagus yaitu sebutan yang sering diberikan kepada anak seorang kyai sebagai bentuk penghormatan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang kontroversial dan berdedikasi tinggi terhadap penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) pembela kaum minoritas.
5. Presiden Megawati Soekarnoputri (Diah Permata Megawati Setiawati Sukarnaputri)
Tahukah Anda bahwa nama asli Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri sebenarnya ialah Diah Permata Megawati Setiawati Sukarnaputri.
Namun, Megawati lebih memilih menggunakan nama Soekarno ketimbang Sukarna, lantaran ingin memiliki nama besar sang ayah di belakang namanya.
Megawati lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Ia merupakan putri sulung Soekarno dan Fatmawati.
Saat sang ayah, Soekarno menjadi presiden, ia pernah menegur wartawan lantaran salah menulis nama Megawati, yang seharusnya ditulis Sukarnaputri. Ia menegaskan, meski mamanya Soekarno, namun nama putrinya ialah Sukarnaputri.
Namun demikian, Megawati tetap memilih nama Soekarnoputri, ketimbang Sukarnaputri untuk disandangkan di belakang namanya.
6. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab disapa SBY adalah Presiden ke-6 RI. SBY merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu 2004. Sebelumnya, presiden dipilih oleh MPR.
Pensiunan jenderal bintang empat ini tidak mengubah namanya sejak awal. SBY menggunakan nama asli yang diberikan kedua orang tuanya, yakni Raden Soekotjo dan Sitti Habibah.
SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur, pada 9 September 1949. Ia merupakan anak tunggal yang memiliki darah prajurit dari sang ayah.
Ayah SBY, Raden Soekotjo diketahui merupakan mantan prajurit yang pernah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Soekotjo kemudian pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Satu. Sementara, ibu SBY, yakni Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Pondok Pesantren Tremas di Pacitan.
7. Presiden Joko Widodo (Mulyono)
Mulyono merupakan nama kecil Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Nama Mulyono diberikan ayahnya saat Jokowi lahir. Namun, karena sering sakit-sakitan, akhirnya nama ini diganti menjadi Joko Widodo.
Keluarganya yang masih kental dengan adat dan budaya Jawa berpikiran, Mulyono “keberatan nama”. Mulyono sendiri memiliki arti mulia. Sedangkan Joko Widodo artinya anak laki-laki yang sejahtera.
Demikian asal-usul nama Presiden ke-1 hingga ke-7 Republik Indonesia. Semoga bisa menambah khazanah pengetahuan bagi para pembaca!***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah