banner 728x250
Health  

Ternyata Olahraga Lari Kurang Cocok kalau Kamu Obesitas, Apa Alasannya?

Alasan olahraga lari kurang cocok bagi obesitas. Foto: pexels.com/andres-ayrton
Alasan olahraga lari kurang cocok bagi obesitas. Foto: pexels.com/andres-ayrton
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Tak hanya mudah tapi juga murah, tak heran kalau olahraga lari banyak disukai orang-orang. Apalagi, saat ini lari sudah jadi jenis olahraga yang populer dan jadi bagian gaya hidup kekinian.

Selain itu, olahraga lari juga biasa direkomendasikan kepada orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.

Akan tetapi, tahukah kamu kalau ternyata olahraga lari ternyata tidak direkomendasikan kalau kamu mengalami kegemukan atau obesitas? Lalu, apa ya alasannya?

Mengapa Lari Kurang Cocok untuk Penderita Obesitas?

  1. Menyebabkan Tekanan Berlebih di Sendi

Karena berat badan yang berlebih, orang dengan obesitas pun memberikan tekanan lebih pada sendi-sendinya. Terlebih di pergelangan kaki, pinggul, dan lutut.

Sementara itu, lari termasuk ke dalam olahraga berdampak tinggi (high impact) yang bisa menimbulkan tekanan signifikan pada sendi-sendi tersebut.

Padahal, tekanan berlebih pada sendi bisa meningkatkan risiko cedera, misanya cedera ligamen, nyeri sendiri, dan osteoartritis.

  1. Memengaruhi Kondisi Kardiovaskular

Seseorang dengan obesitas biasanya punya kondisi kardiovaskular yang lebih buruk daripada seseorang yang berat badannya normal. Padahal, lari adalah bentuk olahraga yang bisa menantang jantung dan sistem pernapasan.

Maka dari itu, individu yang kegemukan dan belum terbiasa melakukan aktivitas fisik intens malah akan dirugikan jika memaksakan dirinya lari. 

Misalnya kelelahan yang berlebih, mengalami sesak napas, hingga risiko serangan jantung juga.

  1. Menyebabkan Gesekan pada Kulit yang Dapat Memicu Masalah Lainnya

Salah satu masalah lain yang bisa dialami individu dengan obesitas saat berlari adalah chafing, alias iritasi kulit yang disebabkan oleh gesekan.

Chafing bisa terjadi di sejumlah bagian tubuh, terutama di area paha, ketiak, serta bagian lainnya yang bergesekan ketika bergerak.

Gesekan tersebut tak hanya bisa menyebabkan rasa tak nyaman, tapi juga dapat memicu nyeri hingga infeksi kulit.

Bagi Orang dengan Obesitas, Apa Alternatif Olahraga Lainnya?

Meskipun lari kurang direkomendasikan bagi individu dengan obesitas, bukan berarti tidak ada aktivitas olahraga lain yang cocok untuk mulai menurunkan berat badan.

Kuncinya adalah memilih olahraga yang lebih aman dengan risiko cedera yang minimal. Misalnya berjalan kaki, yang dapat dilakukan dengan peningkatan kecepatan dan durasi secara bertahap.

Atau bersepeda, yang bisa memperkuat otot-otot kaki, melatih kondisi kardiovaskular, hingga meningkatkan kesehatan jantung.

Selain itu, berenang, latihan kekuatan dengan beban ringan di awal, senam aerobik berdampak rendah (low impact), dan yoga juga dinilai lebih aman untuk orang dengan obesitas.***

Penulis: K Safira

Editor: Annisaa Rahmah