Jateng, Tuturpedia.com – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Pujo Catur Susanto, sampaikan bahwa kurang lebih pukul 18.30 WIB, si jago merah yang meluluh lantakkan Pasar Medang akhirnya dapat dipadamkan.
Hal tersebut disampaikannya langsung pada tim Tuturpedia, di sela-sela kesibukannya dalam mengatasi pemadaman kebakaran di Pasar Medang, Minggu, (21/01/2024) malam.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengatakan bahwa meski api sudah padam, petugas kebakaran masih melakukan pendinginan.
“Sekarang masih pendinginan. Potensi api melebar sudah tidak ada. Kalau kendala kita jarak sumber air agak lumayan jauh, butuh waktu, akses lalu lintasnya padat,” ucapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menjelaskan bahwa besarnya api yang membakar pasar itu sempat sulit dikendalikan.
“Padam tepat dua jam, sekitar pukul 18.16 WIB. Proses pemadaman dilakukan oleh Damkar dari Satpol PP Blora, BPBD Blora, pemadam dari Semen Gresik Rembang, pemadam Kabupaten Rembang, dan pemadam dari Kecamatan Ngawen,” ungkapnya.
“Suplai air total enam unit armada dari BPBD dan Damkar. Dari BPBD ada 10 personel, Damkar sekitar 20 orang. Total personel yang diterjunkan sekitar 50 orang,” ungkapnya kembali.
Ia juga menceritakan kembali bahwa dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa. Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.
“Tidak ada korban jiwa. Dugaan (penyebab) kami belum tahu, masih menunggu proses penyelidikan dari pihak kepolisian,” bebernya.
Hingga berita ini diturunkan, sejumlah pedagang masih terus berupaya menyelamatkan barang yang masih tersisa. Sejumlah petugas gabungan juga melakukan buka tutup arus lalu lintas.
Sementara itu, Edy salah satu pedagang pasar Medang, mengaku bahwa kejadian peristiwa kebakaran ini kurang lebih pukul 16.15 Wib. Dan berharap secepatnya diperbaiki.
“Kurang lebih pukul 16.15 WIB. Saya kan jualan di depan, tiba-tiba asap besar dari dalam, sontan langsung meminta tolong. Nggak tau apa penyebabnya,” tandasnya.
“Semoga segera diperbaiki, dan bisa jualan lagi. Karena bergantung hidup dari jualan. Kalau kerugian puluhan juta saya,” tandasnya kembali.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda