banner 728x250
News  

Terjadi Badai Tornado di Rancaekek Bandung, BRIN Sebut Baru Pertama di Indonesia

Terjadi badai tornado di Rancaekek, Bandung. Foto: pexels.com/ralph-w-lambrecht
Terjadi badai tornado di Rancaekek, Bandung. Foto: pexels.com/ralph-w-lambrecht
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Badai tornado terjadi di Rancaekek, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebut hal ini baru pertama di Indonesia. 

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Kamis (22/2/2024), badai tornado terjadi di Rancaekek, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (21/2/2024). 

Pusaran angin sempat terekam oleh kamera netizen sebelum akhirnya menjadi tornado. Awalnya angin membentuk putaran awan berukuran kecil, lalu dengan cepat angin membentuk pusaran besar dan menghantam pemukiman di daerah Rancaekek. 

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial X atau Twitter melalui akun seorang peneliti BRIN Erma Yulihastin, terlihat banyak warganet yang mengirimkan detik-detik terjadinya tornado. 

TUTURPEDIA - Terjadi Badai Tornado di Rancaekek Bandung, BRIN Sebut Baru Pertama di Indonesia
Tangkapan peristiwa tornado di Rancaekek. Foto: X @EYulihastin

Dalam video tersebut terlihat bahwa puluhan bangunan hancur, rumah tumbang hingga mobil dan truk terbawa angin.  

Menurut Erma Yulihastin selaku peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui akun media sosial X @EYulihastin, mengungkapkan bahwa pusaran angin yang dianggap sebagai angin puting beliung itu ternyata merupakan peristiwa tornado. 

Ia menambahkan jika angin lebih kencang dan efek kekuatan berbeda dengan puting beliung. 

“Tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas”, tulisnya di akun X .

Kemudian peneliti itu pun segera melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado yang terjadi di Rancaekek yang tercatat sebagai peristiwa pertama di Indonesia. 

Ia juga meminta para warganet untuk mengirimkan foto-foto kronologi dan video yang bisa membantu peneliti dalam mendokumentasikan peristiwa ekstrem tersebut. 

“Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini”, lanjut Erma.

Erma menjelaskan jika tornado dan puting beliung memiliki efek yang berbeda. Menurutnya tornado memiliki skala kekuatan angin lebih tinggi dengan radius yang lebih luas. Angin tornado juga memiliki minimal kecepatan mencapai 70 km/jam. 

“Efek tornado: beda dg puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam. Sudah pernah lihat film Twister 1996?” jelas Erma.

Setelah dilakukan rekonstruksi dan investigasi, Erma menjelaskan jika struktur tornado Rancaekek dengan di Amerika Serikat. Menurutnya struktur tornado yang terjadi di Rancaekek memiliki kemiripan sekitar 99,99%. 

“Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99,99% alias mirip bingits!” ungkap Erma. 

Seperti yang diketahui sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (21/2/2024) telah terjadi bencana angin tornado di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat sudah melakukan pendataan berbagai bangunan yang diperkirakan terdampak bencana tersebut, di antaranya ialah PT Kewalram Indonesia, Kawasan Industri Dwipapuri, Asrama Brimob Polda Jabar, minimarket di Kecamatan Jatinangor, dan Borma Rancaekek mengalami kerusakan. 

Sementara itu menurut Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin memastikan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Saya pastikan tidak ada korban jiwa,” kata Bey Machmudin.

Menurut Bey, ada sekitar 19 orang mengalami luka ringan dan tengah menjalani perawatan di Klinik Kahatex. Selain itu ada juga 10 orang pegawai pabrik mengalami luka ringan dan tengah dirawat di RS Kesejahteraan Keluarga. 

Meskipun begitu, Bey menegaskan tidak ada lukas serius yang diderita oleh para korban.

“Tidak ada luka serius,” ujar dia.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses