banner 728x250
News  

Terima Bantuan Rp175 Miliar dari Pemerintah untuk Petani Terdampak Banjir, Pemprov Jateng: akan Segera Didistribusikan 

Anggaran dari Kementerian Pertanian sebesar Rp175 miliar diberi ke petani yang terdampak banjir di Jawa Tengah. Foto: Humas Pemprov Jateng
Anggaran dari Kementerian Pertanian sebesar Rp175 miliar diberi ke petani yang terdampak banjir di Jawa Tengah. Foto: Humas Pemprov Jateng
banner 120x600
banner 468x60

Grobogan, Tuturpedia.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan peninjauan pada sawah terdampak banjir di Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, pada Kamis, 21 Maret 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Sumarno menerima anggaran dari Kementerian Pertanian sebesar Rp175 miliar guna dipakai untuk bantuan bagi para petani yang terdampak banjir di Jawa Tengah. 

 “Nanti Dinas Pertanian yang akan mendistribusikan kepada para petani. Pembagiannya juga bersama Forkopimda,” ucap Sumarno.

Untuk diketahui, bantuan tersebut terdiri atas benih padi untuk lahan seluas 126,7 hektare senilai Rp43,1 miliar serta benih jagung untuk lahan seluas 146,5 hektare senilai Rp131,9 miliar. 

Anggaran dari Kementerian Pertanian sebesar Rp175 miliar diberi ke petani yang terdampak banjir di Jawa Tengah. Foto: Humas Pemprov Jateng
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Jawa Tengah. Foto: Humas Pemprov Jateng

Adapun untuk petani terdampak banjir di wilayah Grobogan, bantuan benih padi dan jagung yang diterima dan akan segera didistribusikan adalah senilai Rp42,22 miliar.

Di awal tahun, terutama saat memasuki pertengahan Maret 2024, beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Kendal, Jepara dan Pekalongan mengalami bencana banjir. 

Banjir tersebut tidak hanya menggenangi permukiman warga, namun juga melanda lahan pertanian.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, memberi apresiasi pada upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas padi. Terlebih, Grobogan adalah salah satu lumbung padi nasional.

“Kami sudah menyiapkan pompa untuk petani-petani, termasuk untuk Jateng. Karena ada sekitar 300 ribu hektare lahan pertanian tadah hujan, sehingga ke depan Jateng produksinya meningkat,” jelas Amran.

Pompa untuk menyedot air ini dianggap penting, terutama untuk sawah tadah hujan. Sehingga yang sebelumnya setahun tanam hanya satu kali dapat menjadi dua kali. Pun yang sebelumnya dua kali menjadi tiga kali.***

Kontributor Kota Semarang: Rizal Akbar.

Editor: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses