Tuturpedia.com – Gibran Rakabuming Raka kedapatan mengonsumsi produk pro Israel dan menjadi sorotan netizen di media sosial X (Twitter).
Calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran mendapatkan banyak hujatan dari warganet di X karena diduga mengonsumsi produk yang mendukung Israel, yaitu Starbucks.
Dikutip dari postingan warganet @monsouleil pada Minggu (25/2/2024), terlihat Gibran tengah memegang sebuah gelas plastik dengan logo brand Starbucks.
Sontak saja postingan tersebut viral dan menuai kritikan dari para netizen lantaran Gibran mengonsumsi produk pro Israel.
Seperti diketahui Starbuck masuk dalam salah satu daftar produk yang diboikot oleh publik lantaran diduga sempat mendanai Israel dalam melakukan agresi militer kepada Palestina.
Banyak warganet yang menyayangkan Gibran yang unggul dalam Quick Count Pilpres 2024 dan kemungkinan menang Pilpres itu seolah abai terhadap isu dunia.
Sebelumnya sudah banyak publik figur baik dalam negeri maupun dunia yang dikritik habis-habisan lantaran mengkonsumsi produk yang diketahui mendukung zionis ini.
Ada beberapa warganet juga yang menyinggung Gibran yang sempat mengkritik Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat debat cawapres 2024.
Pada saat itu, Gibran mempertanyakan komitmen Cak Imin soal lingkungan hidup lantaran menggunakan botol plastik.
“Gus Muhaimin ini lucu ya. Menanyakan lingkungan hidup tapi kok itu pakai botol-botol plastik,” kata Gibran di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1).
“Ini ya yg katanya waktu debat nyinggung botol plastik. ternyata sendirinya bawa gelas plastik non ramah lingkungan + Starbucks,” sindir warganet @cov***.
“Yahahaja bacot-bacot gelas plastik, UMKM, minumnya Starbucks yang lagi diboikot pulak. 02 please jangan pura-pura pro Palestina,” komentar warganet lain.
“Kerasa gak, sih. dia makin banyak dikritik, malah makin tengil?” komentar salah seorang warganet.
“Dari sekian banyak kopi lokal, malah pilih kopi yang orang-orang boikot :),” tulis salah seorang warganet.
“Di saat warganya mati-matian boikot, here’s the cawapres,” tulis warganet lainnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
