Indeks

Tentang Giant Sea Wall, Proyek yang Disentil Cak Imin tapi Didorong oleh Prabowo

Mengenal tentang proyek giant sea wall. Foto: unsplash.com/ukbeachdays
Mengenal tentang proyek giant sea wall. Foto: unsplash.com/ukbeachdays

Tuturpedia.com – Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sempat menyebutkan giant sea wall di debat cawapres 2024 pada Minggu (21/1/2024).

Awalnya, Cak Imin menyampaikan soal krisis iklim yang tengah terjadi. Kemudian, ia menyentil giant sea wall sebagai proyek yang tidak mengatasi masalah.

“Krisis iklim terjadi dan kita menyaksikan bencana ekologi terjadi di mana-mana, negara harus serius mengatasinya, tidak hanya mengandalkan proyek giant sea wall yang tidak mengatasi masalahnya,” ujar Cak Imin.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa krisis iklim ini harus diatasi dengan keseimbangan antara manusia dan alam serta etika lingkungan.

Di sisi lain, proyek giant sea wall justru didorong oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Hal ini ia katakan saat menghadiri Seminar Nasional Kemenko Perekonomian: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa melalui Giant Sea Wall pada Rabu (10/1/2024).

Lalu, apa itu giant sea wall dan seberapa penting untuk dilakukan? Mari simak di bawah ini.

Pengertian Giant Sea Wall

Dilansir Tuturpedia dari laman Bank Data BPIW pada Senin (22/1/2024), giant sea wall adalah tembok laut raksasa atau struktur yang dibangun di sepanjang bagian pantai untuk melindungi pantai dari kerusakan akibat gelombang atau ombak.

Giant Sea Wall Kembali Dikaji

Dalam Seminar Nasional Kemenko Perekonomian tersebut, Prabowo menuturkan bahwa masalah giant sea wall ini sebetulnya telah dibahas dari belasan tahun lalu.

Saat ini, Prabowo menilai sangat penting untuk banyak pihak memerhatikan persoalan giant sea wall. Terlebih, Jawa menyumbang lebih dari 50% produksi domestik bruto, yang mana pusat perekonomian berada di Pulau Jawa.

“Kita berterima kasih kepada kementerian-kementerian, lembaga-lembaga yang selama ini meneruskan pengkajian tentang gagasan besar giant sea wall ini,” ucap Prabowo.

“Tetapi kita terutama pribadi-pribadi seperti saya sendiri yang tidak terlibat langsung dalam pembahasan dan pengkajian tersebut, seolah-olah masalah giant sea wall ini yang merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, terjadinya hilangnya banyak lahan-lahan kita dan terutama kualitas hidup sebagian rakyat kita,” imbuhnya.

Bagi Prabowo, permasalahan ini tidak boleh dianggap sebagai hal yang biasa saja, apalagi toleransi selama 5 hingga 15 tahun yang akan datang.

Prabowo pun bercerita mengenai perannya sebagai pemimpin politik, yang tiap beberapa tahun melakukan kampanye. Dia mengunjungi berbagai daerah mulai 2014 sampai sekarang.

“Tiap berapa tahun saya kampanye dan waktu saya kampanye saya mengunjungi daerah-daerah yang seperti itu dan saya melihat dari mulai 2014 sampai sekarang, kalau saya kunjungi saya melihat keluarga-keluarga itu yang hidup di ruangan tidurnya, di ruangan makannya, itu air setinggi lutut, anak-anak mereka hidup di tengah air,” tuturnya.

“Membuat saya bertanya kepada diri saya sebagai pemimpin politik, apa yang bisa saya buat untuk segera merubah, bukan di kelak kemudian hari, tapi segera karena ini sama sekali tidak bisa kita terima, sebagai negara Pancasila, sebagai negara G20, sebagai pemimpin ASEAN, sebagai yang kita harapkan menjadi pemimpin Selatan, pemimpin nonblok, ini seharusnya kita tidak boleh terima,” terangnya.

Prabowo kemudian menugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan pengkajian. Lain dari pada itu, ia juga berbicara dengan rekan-rekan dalam Kabinet Indonesia Maju.

“Dengan demikian saya ajak bicara rekan-rekan saya dalam Kabinet Indonesia Maju, Menko Perekonomian terutama Menteri BUMN dan beberapa pemimpin lain dan kita sepakat untuk kita mengangkat kembali gagasan giant sea wall ini supaya menjadi fokus perhatian ini,” kata Prabowo.

Proyek Giant Sea Wall Butuh Waktu Puluhan Tahun

Rupanya, proyek giant sea wall membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bisa mencapai puluhan tahun, jika berkaca pada pengalaman Belanda.

“Saya yakin masalah sea wall ini mungkin membutuhkan waktu 40 tahun mungkin sampai selesai, mungkin lebih. Pengalaman negeri Belanda ya seperti itu 40 tahun,” bebernya.

Meski begitu, Prabowo mengakui jika dalam tiga sampai lima tahun mendatang kemungkinan belum bisa melihat perwujudan dari proyek giant sea wall ini.

“Katakanlah mulai pembangunan besar-besaran dalam waktu-waktu yang akan datang, katakanlah 3, 4, 5 tahun akan datang mungkin kita tidak akan lihat selesainya giant sea wall ini, berhasilnya giant sea wall ini mungkin terwujud 25 tahun 30 bahkan 40 tahun yang akan datang, tapi di situlah tanggung jawab kita untuk generasi yang di bawah kita, kita harus berani mulai,” tegasnya.

Bisa Menghabiskan Dana 164 Triliun

Pada fase pertama, dikatakan bahwa proyek giant sea wall bisa mengucurkan dana sebesar Rp164 triliun.

“Tadi kalau kita lihat untuk fase pertama saja itu 164 triliun ya, kan mungkin semuanya nanti yang saya pernah dengar itu akan memakan 50 sampai 60 miliar dolar mungkin lebih. Nanti selalu akan ada yang mengatakan apakah bisa ya kan, ini masalah bukan apakah bisa atau tidak bisa, ini harus, kalau tidak, Pantai Utara tenggelam,” sambungnya.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Exit mobile version