Jateng, Tuturpedia.com – Nasib pilu dialami seorang guru asal Dukuh Gesik, RT 04/RW 01, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Bagaimana tidak, pasalnya guru yang diketahui bernama Sunarti ini harus kehilangan janin yang dikandungnya (keguguran). Akibat kelelahan menempuh perjalanan ke SD Negeri 1 Medalem, setiap harinya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh suami Sunarti, yakni Pujiyanto atau biasa dipanggil Tito, saat dihubungi oleh Tuturpedia.com melalui sambungan aplikasi WhatsApp, pada Rabu (29/5/2024).
Lebih lanjut, pihaknya mengaku bahwa istrinya saat ini sudah jadi PPPK sejak 2021 lalu dan mengajar di SD Negeri 1 Medalem, dengan menggunakan sepeda motor.
Sebagai seorang guru perempuan, perjuangan istrinya tak perlu diragukan lagi. Bahkan harus menempuh perjalanan 100 km setiap hari untuk bisa mengajar anak-anak di SD 1 Medalem. Melewati Desa Sumberejo-Banjarejo-Klopoduwur-Randublatung-Mendenrejo-Medalem.
“Berangkat dari rumah pukul 05.30 karena harus absen tepat waktu. Pulangnya sampai rumah ya sekitar pukul 16.00,” ucapnya mengenai istrinya sebagai guru.
“Bagiku sangat jauh. Apalagi istriku yang seorang perempuan. Kondisi hamil. Kalau dinas mau sebenarnya bisa digeser dekat rumah sini. Tapi apa daya, sampai sekarang permohonan kami belum direalisasikan. Hanya dijanjikan,” ungkapnya.
“Bayangkan seorang perempuan, naik motor 100 km setiap hari demi mengajar, mendidik anak bangsa. Sampai tidak memperhatikan kesehatannya sendiri dan keluarganya. Lebih mementingkan anak didiknya. Apalagi saat musim penghujan. Pasti basah kuyup,” ujarnya.
Meski sudah kehilangan calon bayi ke-2, namun, dirinya masih mempunyai harapan istrinya tetap bisa mengajar.
“Tidak kapok dan tetap semangat. Selain itu bisa segera memiliki momongan kembali. Dan harapan saya tetap sama, istri saya dipindah ke dekat rumah. Sesuai zonasi tempat tinggal. Apalagi sudah lama mengajukan. Sekitar 3 bulanan,” tegasnya.
Pasca keguguran kemarin, lanjutnya kembali, kondisi istrinya masih membutuhkan istirahat dan pemulihan. Hal itu dikarenakan baru pulang dari RS. Permata pada Selasa (28/5/2024) siang.
“Mohon doanya lekas sembuh dan bisa beraktivitas kembali. Mohon juga untuk Pak Bupati, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala BKD, istri saya mengajarnya bisa di dekatkan dari rumah, tidak sejauh itu. Kasihan istriku,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.
Editor: Annisaa Rahmah.