Tuturpedia.com – Proposal gencatan senjata atas peningkatan invasi selama tujuh bulan di Gaza, Palestina yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir telah disetujui Ham*s. Persetujuan tersebut tetap diterima meskipun pihak Israel mengatakan proposal tersebut tidak memenuhi tuntutannya.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan yang diusulkan tidak memenuhi tuntutan Israel. Meski begitu, Netanyahu mengatakan melalui akun X resminya jika pihaknya akan tetap mengirim delegasi untuk bertemu dengan para perunding.
“Meskipun proposal Hamas jauh dari persyaratan yang diperlukan Israel, Israel akan mengirimkan delegasi kerja ke mediator untuk memanfaatkan kemungkinan mencapai kesepakatan di bawah kondisi yang dapat diterima oleh Israel,” tulisnya dalam sebuah postingan di X.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (7/5/24) pada proposal gencatan senjata tersebut, akan dilakukan dalam tiga tahapan yang mencakup pemberhentian awal pertempuran yang mengarah pada ketenangan abadi dan penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina.
Selain itu, perjanjian yang diusulkan juga akan menjamin pembebasan tawanan Israel di Gaza serta sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Tiga Tahap Proposal Gencatan Senjata
Nantinya, tiga tahapan proposal tersebut memiliki tenggat waktu dan hal-hal yang harus dituntaskan tersendiri.
Pada tahap pertama, proposal tersebut menargetkan tenggat waktu selama 42 hari. Pada tahap pertama tersebut, nantinya akan ada penghentian sementara operasi militer antara kedua pihak.
Penarikan tersebut termasuk penarikan pasukan Israel ke arah timur dan menjauh dari daerah padat penduduk ke daerah tertentu di sepanjang perbatasan di sepanjang Jalur Gaza (termasuk Wadi Gaza, yang dikenal sebagai Koridor Netzarim, dan Bundaran Kuwait, seperti di bawah).
Semua penerbangan (militer dan pengintaian) di Jalur Gaza harus dihentikan selama 10 jam sehari, dan selama 12 jam pada hari pertukaran tawanan dan tahanan.
Pengungsi internal di Gaza harus kembali ke wilayah tempat tinggal mereka dan Israel harus mundur dari Wadi Gaza, koridor Netzarim, dan Bundaran Kuwait.
Pada tahap kedua, proposal tersebut juga menargetkan tenggat waktu selama 42 hari. Pada tahap ini, kedua belah pihak harus menciptakan ketenangan yang berkelanjutan (penghentian permanen operasi militer dan permusuhan) dan pasukan Israel harus mundur sepenuhnya dari Jalur Gaza.
Pada tahap ketiga, proposal tersebut juga menargetkan tenggat waktu selama 42 hari. Pada tahap ini kedua belah pihak harus melakukan pertukaran jenazah dan diidentifikasi.
Ketiga tahapan proposal gencatan senjata dan rencana rekonstruksi Jalur Gaza dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun. Pemberian kompensasi juga dilakukan kepada semua orang yang terdampak.
Pemberian kompensasi akan dilakukan di bawah pengawasan beberapa negara dan organisasi (termasuk Mesir, Qatar dan PBB).***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda
