Indeks

Tega! Seorang Siswa SMP di Padang Diduga Dianiaya Sejumlah Polisi hingga Tewas, Kapolda Beri Pernyataan Begini

Siswa SMP di Padang tewas diduga karena disiksa polisi. Foto: X.com/hansdavidian.

Tuturpedia.com – Seorang siswa SMP di Padang, Sumatera Barat ditemukan tewas di aliran sungai

Kabar tewasnya siswa SMP di Padang bernama Afif ini ramai dan viral di sosial media lantaran diunggah lembaga bantuan hukum (LBH) Padang di akun Instagram @lbh_padang. 

Dalam postingan tersebut memperlihat foto seorang siswa SMP di Padang bernama Afif Maulana yang meninggal karena disiksa polisi. 

“Rest in peace Afif Maulana, meninggal dunia karena disiksa polisi,” tulis narasi di gambar yang diunggah. 

Kabar tersebut tentunya ramai diperbincangkan warganet karena remaja berusia 13 tahun itu diduga meninggal usai disiksa sejumlah oknum polisi. 

Afif diketahui ditemukan meninggal dunia pada Minggu (9/6) siang lalu. Jenazahnya ditemukan dalam kondisi penuh luka lebam.

Dia diduga menjadi salah satu anggota kelompok remaja yang gemar tawuran di Kota Padang setiap dini hari. 

Ia diduga tewas disiksa usai para polisi membubarkan aksi tawuran pada dini hari itu. Namun, berdasarkan keterangan keluarga, Afif pergi ke rumah temannya pada Sabtu (8/6) pukul 23.00 WIB. 

Sang ayah kembali menghubungi anaknya pada pukul 02.00 WIB dini hari untuk memastikan bahwa anaknya masih di rumah temannya.

Namun pada Minggu (9/6), keluarga korban menemukan anaknya tewas di bawah jembatan Kuranji Kota Padang. 

Selain ayah korban, Riki selaku paman juga ikut berkomentar dan mengatakan jika ada banyak luka lebam di bagian rusuk keponakannya itu. 

“Ada (lebam), saya pun dah lihat pas sebelum otopsi. Ininya (rusuk) merah-merah kayak memar, sebelahnya gak ininya (kiri) aja kayak dipukul,” ujar Riki Lesmana, dikutip Tuturpedia pada Senin (24/6/2024).

Sementara itu, Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono  membantah bahwa anggotanya melakukan penyiksaan terhadap Afif hingga meninggal dunia. 

Kendati demikian, pihaknya mengakui bahwa sempat mengamankan 18 pelaku tawuran, tetapi dari 18 orang itu tidak ada Afif yang masuk dalam daftar. 

“Tidak terlalu fokus kepada siapa seorang Afif Maulana,” ujar Irjen Haryono. 

Ketika ditanya apakah 18 orang yang diamankan itu berasal dari dua kelompok berbeda atau semuanya rekan Afif, Suharyono menduga semuanya berasal dari kelompok yang berbeda. 

Ia menyebut akan mencari tahu dengan meminta penjelasan dari anggotanya yang berada di TKP. 

“Diduga ada kelompok yang berbeda, karena waktu itu kan sudah terjadi. Makanya saya ke sini mencari penjelasan dari yang di TKP termasuk yang sedang diperiksa ini, apakah benar hanya dari dua kelompok, apakah baru satu kelompok yang akan menuju kelompok yang lain,” lanjutnya. 

Masih menurut Irjen Suharyono, menurutnya ada kemungkinan korban karena insiden tawuran yang terjadi sudah main bacok membacok. 

“Kalau sudah ada bertemu tawuran, saya kira ini sudah main juga ini ada korban bacok-bacok kalau seperti ini. Enggak mungkin enggak ada korban,” pungkasnya. 

Berdasarkan keterangan LBH Padang, Afif saat kejadian tengah berboncengan dengan temannya melewati Jembatan Sungai Kuranji pada pukul 04.00 dini hari. 

Saat itu, polisi yang sedang berpatroli melintasi keduanya dan menendang sepeda motor keduanya. Afif terpelanting dan terpisah dengan temannya hingga 2 meter. Sang teman dari kejauhan melihat Afif dikelilingi polisi yang memegang rotan.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version