Jakarta, Tuturpedia.com — Teaterindo menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kreatif teater di Indonesia dengan membangun kolaborasi strategis bersama grup-grup teater lokal di berbagai daerah. Inisiatif ini dilakukan sebagai upaya menjembatani kesenjangan ekosistem seni pertunjukan antara kota besar dan wilayah daerah.
Sebagai sebuah movement co-partnership, Teaterindo berfokus menghubungkan kelompok teater daerah dengan sponsor, media, komunitas kreatif, hingga mitra pembiayaan. Pendekatan ini dirancang untuk membuka akses yang lebih luas terhadap dukungan produksi, eksposur media, serta kemitraan lintas sektor yang selama ini sulit dijangkau oleh seniman di daerah.
Dalam satu tahun terakhir, Teaterindo aktif menggandeng sejumlah grup teater lokal, salah satunya Ngajagi Kreasi Nusantara di Sukabumi. Kolaborasi ini membangun pola kerja yang tidak hanya mendorong lahirnya produksi teater berkualitas, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi kreatif di tingkat lokal.
“Peran kami adalah menjadi jembatan,” ujar perwakilan Teaterindo. “Seni pertunjukan di daerah punya potensi besar, tetapi akses ke sponsor, media, dan komunitas pendukung sering kali terbatas. Teaterindo hadir sebagai gerakan yang menjahit potensi itu agar bisa tumbuh menjadi ekosistem yang layak dan berkelanjutan.”
Melalui dukungan kuratorial, manajerial, serta kemitraan publik–swasta, kelompok teater daerah didorong untuk meningkatkan kapasitas produksi sekaligus memperluas dampak sosial-ekonomi. Di Sukabumi, kerja sama Teaterindo dan Ngajagi Kreasi Nusantara melahirkan produksi Sri Asih 1989, sebuah pertunjukan yang melibatkan banyak unsur ekosistem kreatif lokal.
Produksi tersebut tidak hanya memperkuat talenta seni pertunjukan daerah, tetapi juga melibatkan pekerja seni, penyedia jasa kreatif, hingga pelaku UMKM yang terhubung dalam rantai produksi teater. Dengan demikian, pertunjukan teater tidak lagi dipandang semata sebagai kegiatan seni, melainkan juga sebagai penggerak ekonomi kreatif masyarakat.
Meski mencatat hasil positif, Teaterindo menegaskan bahwa capaian ini masih merupakan fondasi awal. Upaya tersebut belum sepenuhnya mampu menjamin kesejahteraan para seniman pertunjukan di daerah, namun dinilai sebagai langkah penting menuju ekosistem teater yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Ke depan, Teaterindo berencana memperluas kolaborasi ke lebih banyak kota di Indonesia. Penguatan kemitraan lokal, dukungan sponsor dan media, serta pengembangan jejaring kreatif menjadi fokus utama untuk membangun sektor teater yang inklusif dan berdaya tumbuh.
Kontributor: Sarah Limbeng















