Tuturpedia.com – Pemungutan suara di Pemilu Taiwan 2024 untuk memilih presiden dan calon wakil presiden Taiwan periode berikutnya dimulai pada hari Sabtu (13/1/2024).
Terdiri dari sembilan belas juta orang, satu juta di antaranya adalah pemilih pemula, terdaftar untuk memberikan suara mereka di hampir 18.000 TPS pada negara kepulauan tersebut.
Dikutip Tuturpedia dari laman Al Jazeera pada Sabtu (13/1/24), dalam proses pemungutan suara, para pemilih akan menerima tiga surat suara yaitu satu surat suara presiden, satu surat suara anggota legislatif daerah atau penduduk asli, dan satu surat suara untuk partai politik yang akan menentukan kursi anggota legislatif.
Para pemilih di Taiwan akan memilih pengganti Tsai Ing-wen, yang merupakan presiden perempuan pertama di negara itu. Tsai tidak dapat mencalonkan diri kembali karena batasan masa jabatan setelah menang pada tahun 2016 dan 2020.
Partai Progresif Demokratik (DPP), yang dipimpin oleh Tsai diketahui tidak disukai Tiongkok, karena partai ini menganggap Taiwan sebagai negara berdaulat.
Setelah pemungutan suara telah rampung dilakukan dan lebih dari separuh suara telah dihitung, nama Lai Ching-te unggul atas kedua pesaing lainnya.
Pemilihan Presiden Taiwan merupakan pertarungan antara tiga kandidat, yakni Wakil Presiden William Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang terkenal berkuasa, mantan Wali Kota New Taipei City Hou Yu-ih dari Kuomintang (KMT) yang lebih konservatif, dan kandidat ketiga Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan.
Keunggulan sementara Lai sangat berpengaruh bagi kelangsungan hubungan Taiwan dan Tiongkok. Sebab, Tiongkok telah memberikan pernyataan siap perang saat ini dan secara terbuka menentang Partai DPP karena dianggap memiliki kecenderungan separatis.
Beijing sebenarnya mengeklaim kedaulatan atas Taiwan, namun memperingatkan akan merebutnya kembali dengan kekerasan jika Taiwan secara resmi mengeklaim kemerdekaannya.
Mengapa Pemilu Taiwan 2024 Jadi Perhatian Dunia?
Dilansir Tuturpedia dari laman Livemint, Tiongkok mengeklaim wilayah Taiwan seluas 36.193 km persegi, yang merupakan rumah bagi 90% pasokan semikonduktor mutakhir dunia yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan (AI) dan komputasi kuantum.
Fakta ini juga menyoroti pentingnya perekonomian Taiwan terhadap perekonomian global.
Karena itu, struktur kekuasaan yang kemungkinan akan direorganisasi setelah Pemilu Taiwan 2024 ini akan memiliki makna yang mendalam bagi industri semikonduktor negara tersebut dan dunia.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah