Tuturpedia.com – Peresmian LRT Jabodebek di Jakarta menjadi kali ketiga bagi Indonesia merilis transportasi lintas rel terpadu.
Diketahui lebih lanjut, Indonesia pertama kali meluncurkan LRT di Provinsi Sumatera Selatan pada 2018 dengan jarak 23 kilometer. Sedangkan LRT Jakarta memiliki jarak tempuh sekitar 5,6 km.
Layanan terbaru, LRT Jabodebek membentang jarak sepanjang 42,1 km dengan berhenti di 18 stasiun.
Saat peresmian LRT Jabodebek berlangsung, Presiden Joko Widodo menyebutkan jika tarif awal LRT adalah Rp 5000 ke semua stasiun.
Ini merupakan tarif awal yang diberikan oleh Presiden sebagai promo dalam rangka memperingati HUT Ke-78 Republik Indonesia. Promo ini dikabarkan berlangsung mulai dari 30 Agustus 2023 – 30 September 2023 mendatang.
Keputusan tersebut menandakan jika LRT Jabodebek akan menerapkan tarif normal pada 1 Oktober 2023. Namun, kabar terbaru menyatakan jika akan ada promo kedua yang akan diselenggarakan oleh pemerintah.
Dikutip Tuturpedia.com dari Info Bank News pada Rabu (6/9/23) tarif promo terbaru dikenakan tarif Rp 3000 di 1 kilometer pertama dan Rp, 20.000 untuk jarak terjauh dari LRT tersebut. Promo ini akan berlangsung hingga Februari 2024.
Rincian Tarif Normal LRT Setelah Promo
Jika melihat dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2023, tarif normal yang akan diterapkan tahun depan ini memiliki perhitungan yang sedikit berbeda.
“Dari hasil kajian tersebut, ditetapkan melalui Keputusan Menhub Nomor 67 tahun 2023 bahwa besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp 5.000 untuk 1 Km pertama dan Rp700 untuk km selanjutnya,” ujar Dirjen Perkeretaapian, Risal Wasal di Jakarta.
“Di satu sisi kami memperhatikan daya beli masyarakat dan di sisi lain kami juga memperhatikan keberlangsungan dari operator yang mengoperasikan LRT Jabodebek,” tambahnya.
Selain itu Risal juga menjelaskan jika tarif LRT akan memperhatikan kemampuan dan daya beli masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mendorong minat masyarakat untuk terus beralih ke moda transportasi massal.
Sehingga pemerintah berencana akan memberi tarif subsidi ke setiap rute LRT Jabodebek. Tarif subsidi ini juga turut tertulis di Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2023.
Dikutip dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, berikut ini perhitungan tarif LRT Jabodebek sebelum dan sesudah subsidi.
- Stasiun Dukuh Atas – Jatimulya sepanjang ± 28 km, tarif sebelum subsidi Rp 37.268, sementara tarif setelah subsidi sebesar Rp 23.900 (PSO sebesar 36%).
- Stasiun Dukuh Atas – Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif sebelum subsidi Rp 33.275, sementara tarif setelah subsidi sebesar Rp 21.800 (PSO sebesar 34%).
- Stasiun Harjamukti – Jatimulya sepanjang ± 33 km, tarif sebelum subsidi Rp 43.923, sementara tarif setelah subsidi sebesar Rp 27.400.
- Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Cawang sepanjang ± 10 km (Tarif Rp 11.300,-),
- Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Halim sepanjang ± 13 km (Tarif Rp 13.400,-),
- Stasiun Harjamukti – Stasiun Cawang sepanjang ± 15 km (Tarif Rp 14.800,-),
- Stasiun Harjamukti – Stasiun Halim sepanjang ± 19 km (Tarif Rp 17.600,-),
- Stasiun Jatimulya – Stasiun Cawang sepanjang ± 18 km (Tarif Rp 16.900,-),
- Stasiun Jatimulya – Stasiun Halim sepanjang ± 15 km (Tarif Rp 14.800,-)
- Stasiun Cawang – Stasiun Halim sepanjang ± 4 km (Tarif Rp 7.100,-).
Seluruh pembayaran LRT Jabodebek akan menggunakan sistem cashless dari berbagai Bank. Jadi, jangan lupa untuk menyiapkan saldo saat hendak menggunakan moda transportasi ini, ya!***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda