Tuturpedia.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin beri tanggapan soal pernyataan pihak Universitas Diponegoro (Undip) yang membantah adanya perundungan terhadap dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) hingga tewas.
Dikutip Tuturpedia.com, Jumat (16/8/2024), Menkes justru mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai banyaknya mahasiswa program PPDS yang memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup.
Hal ini terungkap ketika pihak Kemenkes melakukan skrining mental terhadap para PPDS.
“Kami juga pernah melakukan skrining mental terhadap para PPDS ini dan banyak kan memang yang ingin bunuh diri,” kata Budi di Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Pria berusia 60 tahun itu menyebut jika kasus bullying (perundungan) di kalangan mahasiswa PPDS memang sudah menjadi fenomena yang selayaknya mendapatkan perhatian.
“Bullying ini di Indonesia sudah sangat lama terjadi ya, banyak masukan saya terima dari mahasiswanya. Banyak masukan saya terima dari orang-orang tuanya, dari pasangannya,” lanjutnya.
Menurutnya kasus perundungan di lingkungan profesi dokter harus segera dihentikan, pasalnya aksi tersebut berdampak buruk hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
“Di sini saya mengajak sebenarnya semua sektor agar yuk kita hentikan, kita putuskan kebiasaan ini. Karena ini adalah kebiasaan buruk berdampak buruk di profesi yang sangat mulia kedokteran. Bayangkan kalau dokter-dokter ini sejak muda sudah dididik seperti itu, hidupnya ditekan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membentuk tenaga kesehatan yang lebih tanggung tanpa harus mengalami perundungan bahkan kekerasan.
“Harusnya banyak kok cara-cara mendidik untuk menciptakan manusia-manusia tangguh, bukan hanya kedokteran, di TNI, di Polri, pilot ada banyak profesi yang diminta memiliki ketangguhan mental yang berbeda tanpa bully, tanpa menyebabkan orang depresi, tanpa menyebabkan orang ke-trigger untuk bunuh diri,” jelasnya.
Sementara itu, terkait kasus meninggalnya dokter PPDS Undip, ia mengatakan saat ini masih melakukan pemeriksaan dan meminta pihak luar untuk tidak mengintervensi.
“Nanti polisi kan akan bekerja Kemenkes juga akan bekerja, biarkan mereka bekerja dan tenang tanpa ada intervensi-intervensi dari luar,” tutup Budi.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah