banner 728x250

Tanggapi Protes Tenda Jemaah Haji di Mina yang Sempit, Menag: Kita Evaluasi ke Depannya

TUTURPEDIA - Tanggapi Protes Tenda Jemaah Haji di Mina yang Sempit, Menag: Kita Evaluasi ke Depannya
Menag tanggapi protes soal tenda jemaah haji di Mina yang sempit. Foto: X.com/HaramainInfo.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Beberapa waktu lalu viral di media sosial, terkait kondisi tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang dianggap terlalu sempit. Usai banjir kritikan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan jawaban mengenai masalah ini.

Yaqut menjelaskan, kondisi kepadatan jemaah di Mina tak lepas dari imbas tambahan kuota yang diberikan untuk para jemaah Indonesia. Menurutnya, tambahan kuota itu menjadi berkah sekaligus tantangan dalam penyelenggaraan haji.

Apalagi menurutnya, wilayah Mina memang sangat terbatas. Terlebih, dengan kuota 213.320 jemaah, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.

“Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Sehingga, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan,” tutur Yaqut di kantor Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). 

Sebagai dampak dari ketidaknyamanan soal tenda jemaah haji di Mina yang sempit, Yaqut menegaskan, Kemenag akan melakukan evaluasi penyelenggaraan haji. 

Namun, pihaknya tetap bersyukur, meski ada dinamika haji, tetapi penyelenggaraan haji di tahun ini berjalan lancar. 

Dia menuturkan, karena keterbatasan wilayah, tantangan yang dihadapi adalah kenyamanan jemaah serta keselamatan jiwa yang harus jadi pertimbangan.

Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan sejumlah catatan akan menjadi bahan perbaikan untuk musim haji mendatang. Selain evaluasi, Kemenag juga terus mengupayakan kuota haji tambahan bagi warga Indonesia.

“Kita tetap akan upayakan kuota tambahan dalam jumlah yang terukur untuk tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah,” jelasnya.

Kritik DPR atas Penyelenggaraan Haji

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin), mengaku prihatin dengan kondisi tenda dan fasilitas jemaah haji Indonesia yang dianggap tidak memadai.

Menurut pantauan Gus Imin, banyak tenda yang melebihi kapasitas sehingga penuh sesak, dan jemaah tak bisa beristirahat.

“Satu orang mendapat tempat tidur tidak sampai satu meter. Mana bisa tidur? Akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang,” ujar Gus Imin saat Sidak di Mekkah, Senin (17/6/2024).

Selain masalah kapasitas tenda, Dia juga menyoroti ketidakadilan dalam pembagian luas tenda.

“Ada tenda yang berlebihan luas dan leluasa. Ini tidak adil. Pembagian yang salah ini harus diperbaiki. Ke depan, setiap tenda harus memiliki ukuran per orang yang standar per nama, seperti di hotel,” sambungnya.

Gus Imin juga menyayangkan perihal fasilitas kamar mandi yang  menyebabkan jemaah harus mengantre hingga dua jam, bahkan ada jemaah yang pingsan akibat lama antre. 

“Rasio kamar mandi harus dihitung ulang. Kebersihan juga tidak terjaga. Mengapa untuk wudhu harus menggunakan wastafel? Seharusnya wudhu biasa saja. Ini semua soal biaya, baik biaya yang dikeluarkan oleh jemaah maupun oleh negara. Harus ada negosiasi ulang dan penataan ulang agar para jemaah nyaman, padahal hanya dua hari (di Mina),” bebernya.

Dia mengatakan, Timwas juga menemukan kamar mandi (toilet) yang tak ramah lansia dan tidak ramah difabel. Ketum PKB ini menyerukan adanya revolusi dalam penyelenggaraan haji. 

Gus Imin meminta adanya perbaikan total agar kondisi memprihatinkan yang telah terjadi di Mina tidak akan terulang lagi untuk musim haji berikutnya. “Revolusi penanganan haji dimulai dari sini, kita akan benahi total,” tegasnya. 

Gus Imin berharap, pemerintah baru benar-benar melihat fakta ini, tidak mendiamkan, dan tidak mengulang masalah yang sama setiap tahunnya.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda