banner 728x250

Tanggapan PBB dan Dunia atas Serangan Israel ke Lebanon: Eskalasi Paling Berbahaya! 

PBB tanggapi serangan Israel ke Lebanon yang meningkat. Foto: news.un.org
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Para pemimpin dunia menyerukan peringatan tentang perang dan menyerukan deeskalasi atas serangan udara Israel yang menghancurkan Lebanon di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Serangan yang meningkat pada hari Senin (16/9/2024) berlanjut selama dua hari dan dinilai menjadi serangan yang paling ganas yang pernah dilakukan oleh Israel di tanah Lebanon. Serangan ini menyebabkan jumlah korban tewas dalam satu hari tertinggi di Lebanon sejak berakhirnya perang saudara tahun 1975-90.

Meningkatnya angka kematian di Lebanon ini meningkatkan kekhawatiran dunia akan kemungkinan terjadinya perang penuh antara Israel-Lebanon. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan keprihatinannya terhadap serangan Israel di Lebanon. 

“Sangat khawatir dengan meningkatnya situasi di sepanjang Garis Biru,” ucap Sekretaris Jenderal, Antonio Guterres, dikutip pada Rabu (25/9/2024).

Selain itu, Kepala UNICEF, Catherine Russell menyoroti “eskalasi berbahaya” yang mengancam “banyak sekali” anak-anak dan menyerukan untuk Israel-Lebanon melakukan deeskalasi segera. 

“Tingkat tekanan psikologis yang mengkhawatirkan juga telah dilaporkan di antara anak-anak akibat pengungsian dan rentetan penembakan dan serangan udara,” jelas Russell.

Bukan hanya dari badan-badan dunia, seruan kekhawatiran juga datang dari beberapa negara di dunia, terutama yang menempati tanah Timur Tengah. 

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mendesak tanggapan global untuk meredakan konflik dan menuduh Israel telah melakukan agresi. 

“Kami menekankan perlunya Dewan Keamanan (PBB) segera mengambil tindakan untuk mengekang agresi Israel,” jelas Safadi.

Berbicara di Majelis Umum PBB, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk serangan Israel terhadap Lebanon. Erdogan juga menyebut teror siber (ledakan pager) Minggu lalu di Lebanon, menunjukkan bagaimana teknologi dapat diubah menjadi senjata mematikan.

“Seperti halnya 70 tahun lalu Hitler dihentikan oleh aliansi kemanusiaan, Netanyahu dan jaringan pembunuhnya juga harus dihentikan oleh aliansi kemanusiaan,” imbuhnya.

Bukan hanya dari negara-negara Timur Tengah, Amerika Serikat yang diketahui telah mengirimkan bantuan senjata ke Israel sejak invasi ke Palestina dimulai ini juga menyerukan kekhawatirannya.

“Tim saya terus berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka dan kami berupaya meredakan situasi dengan cara yang memungkinkan orang-orang pulang dengan aman,” kata Presiden AS, Joe Biden.

Hingga saat ini, serangan Israel di Lebanon masih terus berlanjut. Di hari Selasa (24/9/2024) kemarin, Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan serangan Israel menewaskan 558 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita. Bukan hanya itu, di Beirut sedikitnya 1.835 orang terluka dan 54 rumah sakit merawat pasien.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah