Tuturpedia.com – Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, melayangkan kritik dan menegaskan bahwa timnya lebih layak menang usai kekalahan dari Real Madrid dalam gelaran El Clasico, Minggu (21/4).
Kritik dari pelatih Barcelona itu diarahkan kepada wasit dan ofisial LaLiga yang masih belum menggunakan teknologi garis gawang (goal-line technology).
Pasalnya, gol Lamine Yamal dalam laga tersebut dianulir oleh VAR yang berbuntut pada kekalahan 3-2 Barcelona di Santiago Bernabeu.
Insiden tersebut terjadi ketika Yamal membobol gawang Andriy Lunin di menit ke-28. Bola terlihat sudah melewati garis gawang sebelum dibuang oleh sang kiper.
Menyusul proses review dari VAR yang berlangsung beberapa menit, gol akhirnya dianulir dan VAR menghadiahi tendangan sudut untuk Barca.
Kekalahan tersebut semakin memperlebar jarak antara Real Madrid yang memuncaki klasemen dengan 81 poin. Sedangkan Blaugrana yang menempati peringkat kedua tertinggal 11 poin dari sang rival.
Dengan sisa enam pertandingan hingga akhir musim, jelas makin sulit bagi anak buah Xavi untuk mengejar ketertinggalan poin tersebut.
“Kami tidak bisa mengendalikannya. Ini adalah tindakan wasit,” keluh Xavi usai pertandingan.
“Menurut saya tim bermain dengan sangat baik, kami bertanding dengan sangat baik, kami lebih baik daripada Real Madrid di kandang mereka sendiri dan menurut saya kami pantas mendapatkan tiga poin,” lanjutnya.
Pelatih berusia 44 tahun itu juga mengungkapkan perasaannya menyusul keputusan kontroversial VAR malam itu.
“Ketidakadilan yang luar biasa. Tak perlu diragukan lagi, semua orang melihatnya,” ungkap Xavi, yang menegaskan bahwa pertandingan malam itu sama sekali tidak berlangsung fair.
Sementara itu, LaLiga memang menjadi satu-satunya liga yang tidak menggunakan teknologi garis gawang di antara lima liga top Eropa.
Dilansir Tuturpedia.com dari Reuters, presiden LaLiga Javier Tebas hanya meninggalkan komentar “no comment” di akun X miliknya menyusul kritik Xavi.
Tak hanya itu, Tebas juga membagikan beberapa laporan dari pertandingan-pertandingan lain yang menunjukkan inakurasi teknologi garis gawang tersebut.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda















