Tuturpedia.com – Olympique Marseille resmi merampungkan proses transfer penyerang Manchester United (MU), Mason Greenwood, pekan ini.
Menurut sumber yang diperoleh Tuturpedia.com pada Sabtu (20/7/2024), Marseille mendatangkan Greenwood setelah kedua klub menyepakati nilai transfer sebesar 26,7 juta poundsterling (lebih dari Rp559,17 miliar) termasuk tambahan dan klausul persentase sell-on.
Greenwood menghabiskan musim lalu dipinjamkan ke Getafe dan menyumbangkan 8 gol plus 6 assist. Peminjaman tersebut menyusul dibuangnya pemain 22 tahun itu dari skuad MU usai skandal kekerasan seksual yang menyeret dirinya.
Nyatanya, Greenwood sudah tak lagi bermain untuk MU sejak diskors pada Januari 2022 silam. Skors tersebut dijatuhkan usai dirinya dituding terlibat dalam rudapaksa dan kekerasan seksual dari video dan gambar di media sosial.
Meskipun akhirnya kasus tersebut ditutup setahun kemudian karena kunci saksinya memutuskan mundur, nama Greenwood sudah kadung tercoreng dan ia tak kunjung mendapatkan kembali posisinya di skuad Setan Merah.
Bersama Getafe, ia seperti mendapatkan kehidupan baru. Bahkan keluarganya yang ikut diboyong ke Spanyol juga mengaku kehidupan mereka lebih baik dan tenang semenjak hijrah.
Hanya saja, MU menolak meminjamkan kembali Greenwood dan mematok harga yang rupanya tak bisa disanggupi Getafe. Alhasil, klub LaLiga tersebut pun harus mengurungkan keinginan mereka untuk kembali menggunakan jasa sang penyerang di lini depan.
Marseille sendiri bukannya tak tahu-menahu soal skandal yang sempat menyeret Greenwood. Apalagi mereka sekarang dilatih Roberto De Zerbi, yang mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih Brighton akhir musim kemarin.
Hanya saja, De Zerbi menegaskan bahwa ia tak memiliki prasangka apa pun terhadap sang pemain terlepas dari masa lalunya dan menyebut Greenwood sebagai pemain kelas dunia.
“Mason (Greenwood) adalah pemain kelas dunia, namun kami belum merekrutnya. Saya tak tahu apa yang terjadi, namun saya tidak terbiasa terlibat dalam kehidupan pribadi para pemain saya,” ujar pelatih asal Italia itu.
“Namun jika dia datang ke sini, Anda harus tahu bahwa saya memperlakukan semua pemain seperti anak saya. Saya bisa menegur mereka secara pribadi, namun saya tak akan pernah menyerang mereka secara terbuka,” tandasnya.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.
