banner 728x250

Tak Ingin Respons Ucapan Ahok soal Kinerja Jokowi dan Gibran, Nusron Wahid: dari Dulu Suka Buat Gaduh

Nusron Wahid tak ingin respons soal Ahok yang bertanya kinerja Jokowi dan Gibran. Foto: Laman DPR
Nusron Wahid tak ingin respons soal Ahok yang bertanya kinerja Jokowi dan Gibran. Foto: Laman DPR
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid tidak ingin merespons pernyataan yang diucapkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Pasalnya, Ahok sempat bertanya perihal kemampuan kerja Presiden Jokowi dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming.

Dalam potongan video di media sosial pada Selasa (6/1/2024), tampak Ahok sedang berdiskusi dengan dua orang ibu lalu mempertanyakan kemampuan bekerja Jokowi dan Gibran.

“Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota?” tanya Ahok dalam potongan video tersebut, Selasa (6/1/2024).

Kemudian, ia melanjutkan pertanyaannya soal kinerja presiden Jokowi.

“Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu, makanya saya enggak enak ngomong depan umum,” ucap Ahok.

Nusron Wahid Nilai Ahok Suka Buat Gaduh

Nusron Wahid sendiri menuturkan jika pihak Prabowo-Gibran tidak ingin ada kegaduhan akibat pernyataan Ahok tersebut.

“Ahok itu tidak usah ditanggapi. Karena omongan Ahok selalu bikin gaduh saja dari dulu,” ujar Nusron Wahid kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/2/2024). 

Menurut Nusron Wahid, Ahok tak pernah belajar dari kegaduhan yang disebabkan oleh pernyataan-pernyataannya. 

“Saya ini dulu yang membela Ahok. Dulu saya belain karena anggap Ahok ini aset bangsa. Namun ternyata sekarang jadi beban masyarakat atas masa lalunya. Sayangnya Ahok tidak belajar, mungkin memang hobinya bikin keresahan masyarakat,” ungkap Nusron.

Nusron pun menilai jika Ahok kali ini melakukan kesalahan yang sama seperti tahun 2016 lalu. 

“Ya standar Pak Ahok. Saya kan dulu timnya. Jadi paham. Dari dulu memang suka buat gaduh. Kadang malah dia enggak tahu apa yang dia katakan. Lupa habis itu. Mungkin juga kena penyakit megalomania, jadi merasa paling hebat sedunia. Saking hebatnya pernah membuat guncang dan gaduh Indonesia dengan isu pelecehan Al Qur’an. Dulu saya bela, tapi ya memang dia begitu,” tuturnya.

Bagi Nusron, tim Prabowo-Gibran justru bersyukur bahwa saat ini tidak perlu terbebani dengan pertengkaran politik yang ada di masa lalu.

“Kalau kita bicara membela Ahok dulu, kita justru bersyukur bahwa saat ini pihak yang berseteru tidak ada dalam Prabowo Gibran. Pihak yang bertanding saat itu, baik Pak Anies maupun Ahok ada di kubu masing-masing,” terangnya.

Terlebih, Prabowo-Gibran, kata Nusron, merupakan pasangan yang membawa persatuan nasional dan enggan terlibat dalam kegaduhan hingga buat masyarakat resah.

“Kita ini mengusung politik merangkul, dilambangkan oleh persatuan dua tokoh yang sebelumnya berlaga di Pilpres sebelumnya, yaitu Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Kami tidak ingin kegaduhan, jadi biarkan saja Ahok mau bicara apa,” tandasnya.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses