Jateng, Tuturpedia.com – Seorang balita berusia dua tahun, bernama Bhumi Atmojo Donomuchammad Koesoemo asal Dukuh Gusten, Kelurahan Jepangrejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, memiliki kemampuan tak biasa seperti anak-anak seusianya, ia mampu membuat karya lukis abstrak yang bernilai seni cukup tinggi.
Ibunda Bhumi atau Bhumbum sapaan akrabnya, yakni Yunia, mengatakan bahwa buah hatinya mulai menunjukkan ketertarikan terhadap seni lukis sejak beberapa bulan lalu, saat ayahnya menuangkan karya di sketchbook maupun di kanvas.
Bahkan, dirinya juga menyebut bahwasanya anaknya sempat terobsesi dan terus memandangi lukisan karya ayahnya yang ada di dalam kamar rumah.
“Jadi, berawal di rumah neneknya itu ada lukisan karya ayahnya yang sangat berkuran besar, karena anak memandangi terus, membersamai sangat proaktifnya, akhirnya anak itu respect dan selalu bertanya-tanya ke saya untuk menyediakan ruang melukis. ‘Nda (bunda), mau lukis, mau lukis’,” ucap Yunia sembari menirukan perkataan Bhumi, Jumat (20/9/2024).
“Nah, dari kata itu saya langsung merespons permintaanya. Bahkan saat ayahnya sedang melukis selalu memperhatikan, serta ikut mengambil pensil maupun cat ayahnya untuk di gores-goreskan ke kertas kosong. Dan akhirnya dibelikan kanvas beserta catnya,” ujar Yunia.
Yunia pun menyampaikan ke depannya kemungkinan akan buat akun media sosial agar publik tahu lebih luas akan karya seni sang anak.
“Karya lukisan anak kan abstrak. Insyaallah ke depannya akan saya buatkan akun media sosial, serta membuat situs web, yang memungkinkan orang membeli karya seninya jika tertarik. Tapi, alhamdulillah beberapa karyanya juga sudah laku,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, selanjutnya jika ada pameran seni di dalam kabupaten maupun luar Kabupaten Blora, bakal ikut menampilkan karya anaknya tersebut.
“Insyaallah jika ada pameran, akan saya ikutkan. Dan alhamdulillah anak juga didukung ayahnya. Yang penting, biar seperti air mengalir saja,” terangnya.
Ketika ditanya mengenai harga lukisan karya anaknya tersebut, Yunia pun memberikan jawaban sederhana.
“Soal harga? Gimana ya, nggak bisa menjawab Mas. Karena seni itu hasil karya, karsa, hati yang menyatu dalam sebuah karya. Laku alhamdulillah, nggak laku alhamdulillah, yang penting anak berkarya terus,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah