Tuturpedia.com – Hotman Paris yang merupakan kuasa hukum dari Vina ingin menjalin komunikasi dengan ayah Eki, Iptu Rudiana.
Pernyataan ini diungkap pengacara kondang itu melalui postingan akun media sosial Instagram miliknya @hotmanparisofficial.
Pengacara berusia 64 tahun ini bahkan mengaku sudah menghubungi Iptu Rudiana, tetapi belum juga mendapatkan respons. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan Hotman Paris dan timnya.
“Pertanyaan saya sebagai kuasa hukum dari almarhum keluarga Vina, bertanya, kenapa Pak Polisi? Pak Rudi? Kenapa tidak mau berhubungan dengan kami? Kenapa tidak mau konfirmasi kami? Padahal nomor WA-nya pun saya udah chat,” ungkap Hotman Paris, dikutip Tuturpedia, Sabtu (25/5/2024).
Dia juga pertanyakan alasan Iptu Rudiana yang seolah menghindar. Menurutnya, sebagai polisi Rudiana pasti memiliki bukti lebih banyak mengenai kasus pembunuhan Vina dan Eki ini. Terlebih Eki merupakan anaknya sendiri.
“Kenapa dia menghindari kuasa hukum Vina? Padahal sebagai polisi, dia pasti tahu banyak bukti bukti terkait kasus ini di tahun 2016. Apalagi bukan hanya sebagai polisi, anaknya adalah salah satu yang meninggal, yaitu yang laki (Eki),” lanjutnya.
Ia pun meminta ayah dari Eki itu untuk segera menghubungi tim Hotman Paris untuk berdiskusi mengenai ketiga orang DPO ini.
“Wahai Pak Rudi, apa yang Anda takutkan? Tolong hubungi Hotman Paris agar kita bisa berdiskusi terkait dengan tiga DPO ini. Pak Rudi Tolong hubungi Hotman Paris, saya sudah chat melalui WA, posting di Instagram, banyak orang minta bapak menghubungi Pak Hotman, tapi tetap bapak tidak mau,” pungkas Hotman Paris.
Sebelumnya, Ayah Eki, Iptu Rudiana sempat muncul di publik pada Jumat (17/5). Dalam sebuah video yang beredar, ia membantah semua rumor dan tudingan negatif yang ditujukan pada dirinya.
Ia juga menyebutkan bahwa selama ini berusaha mengungkap tiga orang DPO yang masih belum juga ditangkap.
“Saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia, agar jangan membuat kami lebih sakit. Eki adalah anak kandung kami, yang mana menjadi korban daripada kelompok-kelompok yang kejam,” katanya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda