Jateng, Tuturpedia.com – Tak adanya fasilitas pemutaran film semacam bioskop, komunitas film Blora di Jawa Tengah, Red House Art Lab, gelar pemutaran film alternatif.
Bahkan, komunitas film Blora menggelar pemutaran film secara bergilir di beberapa coffee shop Blora, dengan menggunakan konsep layaknya di bioskop dengan tema kontemporer, yang membuat penonton bisa menikmati film di ruang dua kali dua meter dengan tinggi tiga meter.
Salah satu sutradara film, Krisna Bayu yang jadi pegiat dalam gerakan itu menyebut apa yang dilakukan komunitas film Blora itu bernama Bios Box.
“Ruang itu dibuat dengan kain hitam. Layaknya sebuah bilik. Dibuat minimalis. Sehingga penonton bisa intim menikmati film. Hanya menyediakan dua-tiga kursi. Sehingga penonton terhindar dari gangguan sekitar,” ucapnya.
Lebih lanjut, menurutnya Bios Box berbentuk bioskop mini dengan ruang yang cukup untuk menonton 2-3 orang ini, terkesan eksklusif, dan menjadikan daya tarik tersendiri.
Krisna Bayu juga menjelaskan ide awal pembuatan Bios Box yang menyerupai bioskop mini ini.
“Ide awalnya dimulai dari kegelisahan para pegiat film di Red House yang merasa tak mendapatkan fasilitas dari pemerintah untuk melakukan pemutaran film. Terlebih, di Kabupaten Blora tak memiliki bioskop,” ungkapnya.
Kendati tak ada bioskop, Red House Art Lab menjadikan kegelisahan itu sebagai latar belakang kemunculan ide membuat Bios Box.
‘’Daripada kegelisahan itu kami munculkan lewat makian, mending buat ruang. Sehingga muncullah ide ini,’’ ungkapnya kembali.
Maka dari itu, dirinya bersama dengan teman-temanya pun mengusung tema kontemporer, sederhana dan minimalis.
“Tak hanya menyediakan ruang putar film dan mempertemukannya dengan penonton, tetapi juga memfasilitasi ruang interaksi. Antara programmer film dan penonton. Sesuatu yang terbilang langka. Yang diputar film-film dari Blora dan Semarang,’’ terangnya.
Kemudian, dia menyebutkan lima film yang diputar di Bios Box. Di antaranya adalah film Pandemi karya Farhan Setiawan. Film Meja Makan yang disutradarai Wisnu Chandra. Film Kencan pertama karya Hazan Faisal. Film Seperti Ikan Hidup di Darat yang disutradarai Salas Anggobil.
“Ini sudah dua kali jalan. Pertama di Omah Talang Bocor. Ini kedua. Semoga ini tetap berlanjut,’’ jelasnya.
Ia juga tak menampik, jika dengan adanya pemutaran film secara bergilir itu, berharap bisa terus berjalan secara rutin, dan tercipta iklim dan ekosistem perfilman di Blora.
Sebab, sampai sejauh ini sudah banyak apresiasi yang didapatkan. “Kami seperti melahirkan kembali pemutaran alternatif di Blora,’’ bebernya.
“Terlebih masyarakat Blora sejauh ini selalu kesulitan ketika hendak menonton film. Bioskop terdekat di Bojonegoro, Kudus, atau ke Semarang. Sehingga hadirnya Bios Box seperti pelipur lara di tengah kegelisahan,” bebernya kembali.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda