Tuturpedia.com – Poltracking Indonesia baru saja merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal Capres yang akan maju dalam Pilpres 2024.
Tercatat tiga nama bakal Capres tersebut, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Menurut survei pada simulasi surat suara 3 nama capres, Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas paling tinggi, yakni sebesar 38,9 persen.
Elektabilitas Prabowo unggul tipis dari Ganjar Pranowo yang memperoleh suara 37,0 persen.
Sementara Anies menempati posisi terbawah dengan perolehan 19,9 persen suara.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengatakan tren terbaru elektabilitas Prabowo dan Ganjar cenderung naik, meskipun kenaikan Prabowo Subianto cenderung konsisten, sementara Ganjar Pranowo lebih fluktuatif.
“Berbeda dengan Anies Baswedan, elektabilitasnya cenderung mengalami penurunan sejak deklarasi pencapresan pada Oktober 2022, meskipun mengalami kenaikan kembali sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023,” tuturnya.
Simulasi Head to Head Capres
Poltracking juga merilis survei pada simulasi head-to-head di antara ketiga nama Capres.
Pertama, pada simulasi Anies Baswedan melawan Ganjar Pranowo, Poltracking mencatat kemenangan Ganjar Pranowo dengan keunggulan elektabilitas sebesar 47,5 persen, sedangkan Anies Baswedan tumbang dengan perolehan suara 30,7 persen.
Kedua, pada simulasi head-to-head Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto, lagi-lagi Anies tumbang. Prabowo Subianto unggul dengan angka elektabilitas 51,2 persen, sedangkan Anies Baswedan 28,3 persen.
Ketiga, head-to-head Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto dimenangkan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 46,1 persen, sedangkan Ganjar Pranowo 39,8 persen.
Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei politik yang dilakukan Poltracking pada September 2023.
Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, bergantung dinamika elite dan koalisi jelang Pemilu 2024.
Poltracking mengadakan survei dari total 1220 responden. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode stratified multistage random sampling, yang dilakukan pada 3 – 9 September 2023.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden, yang telah terpilih secara acak.
Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa atau kelurahan terpilih.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda















