banner 728x250

Survei Poltracking Indonesia: Pemilih NU dan Muhammadiyah Cenderung Pilih Prabowo-Gibran

Survei Poltracking Indonesia rilis pemilih NU dan Muhammadiyah condong pilih Prabowo-Gibran. Foto: Instagram.com/prabowo
Survei Poltracking Indonesia rilis pemilih NU dan Muhammadiyah condong pilih Prabowo-Gibran. Foto: Instagram.com/prabowo
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, Tuturpedia.com – Lembaga Survei Poltracking Indonesia mengeluarkan peta suara di Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (6/2/2024).

Hasil dari Survei Poltracking Indonesia, warga Jawa Timur yang dekat dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU), cenderung memilih pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Menurut Arya Budi selaku Direktur Riset Poltracking Indonesia, dukungan untuk capres dan cawapres Prabowo-Gibran dari pemilih NU serta Muhammadiyah ini meraih 60,9% suara.

Kemudian untuk paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin mencapai 15,3% dan paslon nomor urut 3 yaitu Ganjar-Mahfud memperoleh 16,3%.

“(Selain dukungan ke Prabowo-Gibran) sisanya tersebar, baik ke Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud. Meskipun secara basis identitasnya, Muhaimin maupun Mahfud sama-sama secara eksplisit berada dari kelompok Nahdlatul Ulama,” ucap Arya lewat penjelasan daring.

Survei Poltracking Indonesia: Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik

Survei tersebut dilakukan sejak 25-31 Januari 2024, lalu Arya pun menampilkan arah dukungan ribuan responden yang merasa dekat kepada NU per September 2023 melalui simulasi tunggal dan Januari 2024 dengan simulasi berpasangan.

Bagaimana hasilnya? Hasilnya, tren pemilih yang merasa tidak jauh dengan NU memilih Prabowo-Gibran dan ini meningkat jauh.

Hal itu terlihat dari kenaikan 41,7% ke 60,9%, yang artinya terdapat angka kenaikan hingga 19,2%.

Untuk paslon Anies-Muhaimin sendiri memiliki angka keterpilihan yang condong stabil dengan kenaikan senilai 0,7% dari 14,6% menjadi 15,3%.

Bagi Ganjar-Mahfud justru mengalami penurunan dari angka 37% menjadi 16,3%.

“Kenaikan cukup tajam di Prabowo-Gibran. Sementara penurunan kelompok NU di Ganjar-Mahfud cukup tajam. Sekali lagi, di kelompok NU sekalipun terjadi migrasi pemilih dari Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran,” terang Arya.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses