Tuturpedia.com – Lembaga Poltracking Indonesia merilis survei terbaru Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024, periode 8–14 September 2024. Hasilnya, cagub-cawagub nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul dari cagub-cawagub nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menjelaskan, hasil simulasi tunggal calon Gubernur Jateng 2024, antara dua jenderal Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi menunjukkan kemenangan sementara untuk Luthfi.
“Ahmad Luthfi memperoleh 50,1 persen, kemudian Andika Perkasa 30,8 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan (undecided voter) yakni sebanyak 19,1 persen,” ujar Hanta Yuda, Selasa (24/9/2024).
Pada simulasi tunggal calon Wakil Gubernur Jateng 2024, Taj Yasin Maimoen memperoleh angka elektabilitas 50,7 persen dan Hendrar Prihadi 25,9 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab sebesar 23,4 persen.
Temuan Poltracking selanjutnya memuat simulasi pasangan cagub-cawagub Jateng dengan menggunakan surat suara, di mana pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul sementara.
“Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin memperoleh elektabilitas tingkat keterpilihan 52,2 persen, lalu untuk pasangan yang kedua karena ini head to head yaitu pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi sebesar 31,4 persen. Selisih keduanya sekitar 20 sampai 21 persen,” jelas Hanta.
Dari hasil survei itu, sebanyak 16,4 persen pemilih menyatakan belum menentukan pilihannya.
Meski rentang elektabilitas keduanya cukup jauh, Hanta Yuda menyebut pergerakan elektabilitas tersebut masih bisa dinamis. Terlebih pilkada serentak masih berlangsung dua bulan lagi atau pada Rabu, 27 November 2024.
“Kalau kita perhatikan memang ini jauh, tapi karena pilkada masih berlangsung 2 bulan lagi, maka kemungkinan dinamika politiknya bisa ada pergeseran nantinya dan ini sangat mungkin,” tambahnya.
Hanta Yuda juga menilai bahwa masa kampanye akan berdampak pada dinamika elektabilitas. Termasuk program yang ditawarkan dan performa para kandidat dalam debat terbuka yang bakal dilaksanakan KPU.
“Kalau pilkadanya kurang 1 minggu, 3 hari lagi misalnya ini sudah bisa diprediksi pemenangnya, tapi karena pilkada masih 2 bulan lagi dan kemungkinan ada berbagai macam variabel yang menyertai, misalnya bagaimana efektifitas solialisasi dan evaluasi kampanye kandidat nanti selama 2 bulan, bagaimana nanti performa debat secara terbuka,” ungkapnya.
Survei Poltracking Indonesia ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 8–14 September 2024 di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Sampel yang diambil pada survei ini adalah 1.200 responden, dengan margin of error lebih kurang 2.9% dan tingkat kepercayaan 95%.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih, melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah