banner 728x250
Event  

Sukses Tapi Chaos, Promotor Konser Coldplay Jakarta Diserbu Kritikan Warganet di Media Sosial X!

Beberapa fakta konser Coldplay di Indonesia semalam. Foto: Instagram.com/coldplay
Beberapa fakta konser Coldplay di Indonesia semalam. Foto: Instagram.com/coldplay
banner 120x600

Tuturpedia.com – Band asal Britania Raya, Coldplay sukses menggelar konser di Jakarta pada Rabu (15/11/2023) malam.

Konser dengan tema Music of Sphere tersebut berhasil mengumpulkan sebanyak 80 ribu penonton dari berbagai daerah hingga negara. 

Meskipun dianggap sukses, konser band yang memiliki banyak lagu hits seperti ‘Yellow’ dan ‘Fix You’ ini ternyata mengalami beberapa kejadian yang membuat para calon penonton geram. 

Seperti yang banyak beredar di media sosial X, beberapa calon penonton konser tersebut ada yang mengalami kendala saat melakukan scan tiket. Tak sedikit juga yang mengalami penipuan pembelian tiket COD oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Salah satu penggemar Coldplay dengan akun X @notnisdan harus rela apes di malam itu. Ia membagikan kronologi bagaimana tiket konser yang ia beli secara legal dan official melalui loketcom tidak bisa ter-scan oleh sistem karena kode barcode sudah digunakan. 

“#ColdplayInJakarta is the worst in Asia promoted by @PK_ent_id DISCLAIMER, aku war tiket official dari loketcom (ada bukti tf, dan eticket terlampir) atas nama aku sendiri,” tulis Annisa dalam akun X nya. 

Annisa mengatakan jika ia dan temannya datang mepet dengan waktu konser. Ia dan temannya bergegas pergi ke gate CAT 3 dan diarahkan oleh petugas untuk melakukan scan tiket. Namun, betapa kagetnya ia tidak menemukan penjaga sama sekali di gate tersebut. 

Sampai akhirnya ketika berada di gerbang stadion, Annisa dan temannya harus tertahan karena petugas mengatakan gelang khusus untuk menonton konser tersebut sudah habis. Petugas juga mengatakan jika gate CAT 3 sudah ditutup. 

“Ada yang nanya ‘terus tiket kita gimana? Penjaganya: kemungkinan angus kak,” tulis Annisa. 

Setelah menunggu kepastian selama 1,5 jam, Annisa dan beberapa orang yang tertahan di gerbang stadion meminta petugas memanggil crew promotor. 

“Di sini ada beberapa orang yang udah di dalem tapi mereka keluar dan mau masuk lagi, mereka punya gelang dan mereka boleh masuk. sedangkan kita yang belum dapet gelang ga boleh masuk. Penjaganya ngira kita ga punya gelang karena ga punya tiket. Padahal kita banyak yang baru dateng,” tulisnya. 

Annisa mengatakan, orang-orang yang tertahan di gerbang stadion kebanyakan adalah orang yang memiliki tiket resmi.

Setelah mengalami keterlambatan selama 1 jam, Annisa dan lainnya bisa masuk ke dalam gate, tetapi harus tertahan lagi ketika hendak masuk venue. Alasannya sama, karena para calon penonton tidak memiliki gelang khusus. 

Setelah penantian cukup panjang, Annisa dan temannya bisa masuk ke venue saat konser tersisa 20 menit saja. Karena kejadian ini, ia merasa ditipu oleh pihak promotor. 

Dari sumber yang berbeda, diketahui pihak promotor melakukan scan tiket pada jam 15:00 WIB. Seharusnya pada waktu tersebut area gate dan stadion masih harus steril dari penonton.

Selain flow scan tiket yang masih kurang bagus, beberapa penonton juga pingsan sebelum konser karena terlalu lama mengantre.

Diketahui stall makanan di area GBK sangat sedikit jika dibandingkan dengan penonton yang mencapai puluhan ribu orang. 

Chaos konser Coldplay bukan hanya terjadi saat scan tiket saja. Menurut akun X @adnardn, terjadi kericuhan antara sopir Gojek dan security yang bertugas di sana. 

Meskipun banyak kritikan terhadap promotor selama konser Coldplay berlangsung, banyak yang mengakui jika konser tersebut sukses membuat puluhan ribu penonton terpikat.

Apalagi, tersiar kabar bahwa terdapat special collaboration antara Coldplay dan band tanah air Maliq & D’Essential yang sukses membuat penonton terkejut bahagia.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses