banner 728x250
Techno  

Sukses Diluncurkan, Satelit Indonesia Satria-1 Beroperasi Awal 2024 untuk Pemerataan Akses Internet

TUTURPEDIA - Sukses Diluncurkan, Satelit Indonesia Satria-1 Beroperasi Awal 2024 untuk Pemerataan Akses Internet
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Setelah sukses diluncurkan, Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 mulai melayani kebutuhan akses internet cepat layanan publik pada awal 2024.

Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Satelit Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo, Sri Sanggrama Aradea.

Dikatakannya, operasional Satria-1 berlangsung setelah satelit itu menempati orbit dan stasiun penerima bumi selesai dibangun dan siap beroperasi. 

“Kalau mulai beroperasinya Satria-1 untuk titik awal 10Gbps yang kita miliki rencananya di awal tahun 2024,” ucapnya, mengutip dari rilis Kemenkominfo, Senin (19/6/2023).

Sri mengatakan, Satria-1 akan melayani 20 ribu sampai 30 ribu titik layanan publik di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). 

“Kurang lebih bisa melayani antara 20 ribu sampai 30 ribu titik layanan publik,” ungkap Juru Bicara (Jubir) Bakti untuk Satria, tersebut.

Menurut Sri, setelah peluncuran satelit akan ada beberapa fase sebelum siap beroperasi.

Salah satunya penyediaan segmen stasiun bumi dan terminal untuk akses internet satelit di titik layanan publik setelah peluncuran. 

“Setelah Satria-1 menempati orbit 146 Bujur Timur, kami rencanakan bisa men-deploy stasiun penerima bumi dan Very Small Aperture Terminal (VSAT) agar akses internet dari Satria-1 bisa digunakan masyarakat,” jelasnya.

Menurut rencana, Bakti Kominfo akan menyediakan akses internet untuk 50 ribu titik pelayanan publik pada tahap awal. Selanjutnya, menyesuaikan kebutuhan masyarakat.

“Kalau kita melihat lifecycle dari satelit ini kan memang 15 tahun, sebelum satelitnya habis kita akan buat lagi seperti Telkom itu akan berkelanjutan terus sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Satria-1 akan menjadi fasilitas layanan akses internet cepat untuk titik pelayanan publik pendidikan, kesehatan dan pemerintahan. 

DIketahui, -1 sukses diluncurkan dari landasan Cape Canaveral, Florida, AS, Minggu (18/6/2023).

Satria-1 yang merupakan satelit multifungsi pertama milik pemerintah, diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX).

Satria-1 berhasil diluncurkan pada Minggu (18/6/2023) pukul 18.21 waktu Florida Amerika Serikat, atau Senin (19/6/2023) jam 05.21 WIB.

Pemerataan Akses Internet

Sebelumnya, Plt Menkominfo, Mahfud MD, mengatakan, peluncuran Satria-1 merupakan salah satu pemerataan pembangunan infrastruktur digital pelayanan publik di seluruh Indonesia.

“Ini adalah upaya untuk memeratakan pembangunan dan menginklusikan masyarakat dalam ekonomi digital dengan penyediaan internet di area manapun di negeri ini,” ujarnya, Selasa (13/6/2023).

Mahfud MD mengatakanm akses internet yang disediakan melalui Satria-1 akan memberikan manfaat bagi masyarakat di lokasi layanan publik yang belum memiliki akses atau belum memadai.

“Teknologi satelit memungkinkan akselerasi penyediaan internet di desa-desa yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi fiber optik dalam 10 tahun ke depan,” jelasnya.

“Prioritas utama penerima akses internet dari Satria-1 adalah sektor pendidikan, fasilitas layanan kesehatan, kantor pemerintah daerah, serta TNI dan Polri,” lanjutnya.

Mahfud menjelaskan, proyek Satria merupakan proyek dengan skema KPBU, yaitu kerja sama  pemerintah dengan badan usaha.

Kominfo bertindakselaku penanggung jawab proyek kerjasama atau PJPK melalui Badan Layanan Umum Bakti Kominfo.

Bekerja sama dengan PT Satelit Nusantara 3 SNT sebagai Badan Usaha Penyelenggara atau BUP satelit multifungsi ini yang dibentuk oleh konsorsium PSN.

“Nantinya diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kapasitas internet Satria-1 secara bertahap mulai Januari tahun 2024,” pungkasnya. ***

Penulis: M. Rain Daling

Editor: M. Rain Daling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses