Indeks

Sukrin Ceritakan Perjuangan Istri Selamatkan Buah Hatinya, Saat Tragedi Sumur Bor Minyak Ilegal di Gendono

Sukrin (Doc. Lilik Yuliantoro)

Blora, Tuturpedia.com — Dengan kemarahan hati dan air mata menetes di pipi serta membasahi wajah, Sukrin (42), keluarga korban kebakaran sumur bor minyak ilegal, di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, ceritakan perjuangan istri selamatkan buah hatinya. Minggu, (14/09/2025).

Tak hanya itu, sebelum terjadi peristiwa tersebut, dirinya, sempat meluangkan waktu bercanda, tertawa penuh kehangatan keharmonisan bersama keluarga kecilnya tersebut. Sayang, kehangatan tersebut berubah menjadi air mata duka yang mendalam pada Minggu, 17 Agustus 2025 sekitar kurang lebih pukul 11.30 WIB.

Bahkan, dalam Insiden tersebut dimana menyebabkan lima orang tewas, beberapa orang luka bakar serius, dan memaksa puluhan keluarga untuk mengungsi. Dan, menjadi perbincangan hangat nasional.

“Sebelum kejadian saya sama istri dan anak, masih menyempatkan waktu untuk bersama, serta menggendong anak kesayangan saya. Singkat waktu, istri saya membawa anak saya ke belakang untuk melanjutkan aktivitasnya. Beberapa jam kemudian dari belakang terdengar suara dentuman keras dan kebakaran hebat. Saya kaget, ada teriakan serta jeritan,” ucapannya.

Teriakan serta jeritan tersebut, lanjutnya kembali, bersumber dari belakang dalam rumah. Dan, ternyata istri maupun anaknya menjadi korban kebakaran ledakan sumur bor minyak ilegal.

“Istri saya dengan keadaan tanpa busana dengan kobaran api di badannya, serta membawa anak saya lari kedepan hingga ke tanah lapang, sambil teriak minta tolong. Namun, tak ada satu pun yang menolong, hingga istri saya akhirnya terkulai lemas dan menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan insentif bersama anak saya, di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta,” ungkapnya.

Terlepas dari itu, dirinya juga menceritakan bahwasanya hingga saat ini belum dapat melupakan kejadian yang dialami oleh istri dan buah hatinya tersebut.

“Kalau ingat saya pasti nangis. Kenapa tak ada yang menolong saat itu, rasa kemanusiaan memanusiakan dimana. Rasanya saat itu, saya, istri dan anak seperti terkucilkan. Ya Allah, kalau ingat, benar-benar, tak bisa melupakan. Sampai sekarang pun saya masih dikucilkan kayak nggak ada harga dirinya,” jelasnya.

Maka dari itu, ia pun mengambil langkah tegas untuk menempuh jalur hukum, agar mendapatkan keadilan seadil-adilnya tanpa pandang bulu.

“Saya nekat mendatangi pengacara, Bapak Sugiyarto. Keadilan harus saya dapatkan, dan kalau tidak saya akan nekat melakukan aksi jalan kaki dengan keadaan telanjang ke jakarta, menemui presiden, kompolnas, dan lain sebagainya,” tegasnya.

sebagaimana diberitakan sebelumnya Seorang korban balita tragedi kebakaran sumur minyak di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Abu Dhabi (2) yang juga sempat menjalani perawatan intensif di RS Dokter Sardjito, Yogyakarta, pada Kamis (11/09), menghembuskan nafas terakhir.

Jenazah anak dari Sukrin itu telah dimakamkan di pemakaman umum setempat, Dukuh Gendono, Desa Gandu Jumat (12/09) pagi, sekitar kurang lebih pukul 08.30 WIB.
Penulis: Lilik Yuliantoro || Editor: Permadani T.

Exit mobile version