Semarang, Tuturpedia.com — Suhu udara di Kota Semarang kembali mencatat angka yang cukup ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan suhu di wilayah ini tembus hingga 36 derajat Celsius pada siang hari. Kondisi ini membuat masyarakat diminta lebih waspada terhadap dampak paparan panas.
BMKG memberikan imbauan agar warga mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama pada jam-jam tertentu yang menjadi puncak teriknya matahari. Langkah ini diperlukan untuk menjaga kesehatan, terutama mencegah dehidrasi, heatstroke, maupun gangguan kesehatan lain yang dipicu suhu panas.
“BMKG melarang aktivitas luar ruangan pada jam-jam tertentu karena risiko paparan sinar matahari langsung sangat tinggi. Masyarakat diminta tetap menjaga hidrasi tubuh dan melindungi diri bila terpaksa beraktivitas,” demikian keterangan dari BMKG.
Selain mengurangi aktivitas di luar, warga juga disarankan menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, atau tabir surya saat beraktivitas di bawah terik matahari. Konsumsi air putih yang cukup juga sangat dianjurkan untuk mencegah kekurangan cairan tubuh.
Fenomena suhu panas ini dipengaruhi oleh faktor cuaca regional serta pola atmosfer yang sedang terjadi. BMKG menegaskan kondisi tersebut masih berpotensi berlangsung dalam beberapa waktu ke depan, sehingga kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan.
Dengan kondisi ini, warga Semarang diingatkan untuk lebih bijak mengatur aktivitas sehari-hari. Terutama pada jam siang menjelang sore, ketika suhu udara berada di titik tertinggi.
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.
