Indeks

Suhu Panas Dunia Melampaui Batas Aman, WMO: Akan Memburuk hingga 5 Tahun ke Depan

Suhu global makin memanas dan melampaui batas aman. Foto: freepik.com/freepik
Suhu global makin memanas dan melampaui batas aman. Foto: freepik.com/freepik

Tuturpedia.com – Sebuah laporan dari World Meteorological Organization (WMO) tahun 2024, mengatakan bahwa 80% kemungkinan suhu global tahunan akan melebihi 1,5°C di atas suhu pra-industri selama setidaknya satu dari lima tahun ke depan.

Adanya fakta mengenai kenaikan suhu ini menjadi sebuah peringatan keras bahwa setiap makhluk hidup di bumi makin dekat dengan tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris mengenai perubahan iklim, yang mengacu pada peningkatan suhu jangka panjang selama beberapa dekade, bukan dalam satu hingga lima tahun.

Pada Perjanjian Paris dikatakan bahwa negara-negara di dunia sepakat untuk menjaga suhu permukaan rata-rata global jangka panjang jauh di bawah 2°C di atas suhu pra-industri dan mengupayakan untuk membatasinya hingga 1,5°C pada akhir abad ini. 

Sementara itu, rata-rata suhu dekat permukaan global setiap tahun antara tahun 2024 dan 2028 diperkirakan antara 1,1°C dan 1,9°C lebih tinggi dibandingkan suhu dasar tahun 1850-1900 (pra-industri). Ada kemungkinan sebanyak 47% bahwa rata-rata suhu global selama periode lima tahun 2024-2028 akan melebihi 1,5 °C yang seharusnya terjadi di akhir abad ke-20.

“Di balik statistik ini terdapat kenyataan suram bahwa kita berada jauh dari jalur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris,” kata Wakil Sekretaris Jenderal WMO, Ko Barrett.

Menurutnya, saat ini masyarakat dunia perlu berbuat lebih banyak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Jika tidak, semua makhluk cepat atau lambat akan menanggung akibat yang makin besar dalam bentuk kerugian ekonomi senilai triliunan dolar. Bukan hanya itu, jutaan nyawa juga terkena dampak cuaca ekstrem dan kerusakan parah terhadap lingkungan hingga keanekaragaman hayati. 

Dampak Suhu Panas Dunia yang Makin Meningkat

Seperti yang terjadi baru-baru ini, dampak suhu panas sudah memakan korban jiwa. Lebih dari 1.300 jemaah haji tewas bulan lalu ketika suhu di Arab Saudi mencapai sekitar 52C.

Petugas pemadam kebakaran di Yunani juga berupaya mengatasi puluhan kebakaran dan ibu kota Eropa mengalami kepanasan ekstrem. Panas ekstrem juga telah mendatangkan malapetaka di banyak bagian perekonomian global pada tahun ini, mengganggu perjalanan udara ke jaringan listrik.

Dikutip dari laman WMO, Selasa (9/7/2024), WMO dan berbagai komunitas ilmiah memperingatkan berulang kali bahwa meningkatnya suhu panas dunia lebih dari 1,5°C berisiko menimbulkan dampak perubahan iklim yang jauh lebih parah dan cuaca ekstrem.

WMO juga mengatakan pada tingkat suhu panas dunia saat ini, dampak iklim yang dirasakan sudah cukup buruk. Hal ini mencakup gelombang panas yang lebih ekstrem, curah hujan ekstrem, kekeringan, berkurangnya lapisan es, es laut, gletser, mempercepat kenaikan permukaan laut, dan pemanasan laut.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.

Exit mobile version