banner 728x250
News  

Sugeng Karyanto Ajak Generasi Muda Jauhi Judi Online, Ini Alasan dan Solusinya

Kepala FIF Group Cabang Blora, Sugeng Karyanto beberkan alasan untuk jauhi judi online. Foto: Dok. Lilik Yuliantoro
Kepala FIF Group Cabang Blora, Sugeng Karyanto beberkan alasan untuk jauhi judi online. Foto: Dok. Lilik Yuliantoro
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Dalam era digital saat ini, judi online makin populer di kalangan masyarakat dan generasi muda, bahkan hingga pejabat. Meskipun mungkin terlihat menyenangkan, judi online alias judol dapat menjadi kegiatan yang berbahaya dan berpotensi merugikan.

Menyikapi maraknya judol tersebut, awak media Tuturpedia.com berkesempatan untuk berbincang dengan salah satu Kepala FIF Group Cabang sekaligus pengusaha sukses di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sugeng Karyanto di Gatot Subroto, Kauman, pada Selasa (6/8/2024) siang.

Menurut Sugeng sapaan akrab Kepala FIF Group Cabang Blora ini, ada beberapa alasan mengapa harus menghindari judi online. Pertama, judi online dapat menjadi kegiatan yang menular. 

“Dengan tersedia di internet, mudah bagi semua kalang masyarakat dan generasi muda untuk mengakses serta terlibat dalam judi online. Namun, hal ini juga berarti bahwa mereka lebih rentan terhadap penyalahgunaan dan masalah kecanduan. Dengan menghindari judi online, dapat menghindari risiko ini dan mempertahankan kesehatan mental dan emosional mereka,” ucapnya.

“Kedua, judi online dapat menjadi kegiatan yang berpotensi merugikan. Banyak situs judi online tidak transparan dan tidak terpercaya, yang berarti bahwa masyarakat dan generasi muda tidak dapat yakin bahwa mereka bermain secara adil. Selain itu, situs judi online sering kali tidak memiliki mekanisme perlindungan yang cukup baik untuk melindungi privasi dan data pribadi mereka,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia ingin ajak masyarakat khususnya generasi muda untuk menjauhkan diri dari judi online dan menemukan cara-cara yang lebih sehat dan produktif untuk menghabiskan waktu.

“Pada intinya, penting untuk memahami bahwa judi online dapat memiliki konsekuensi negatif yang signifikan pada kesehatan mental dan fisik. Studi telah menunjukkan bahwa judi online dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan fisik seperti masalah pernapasan dan masalah mata. Selain itu, judi online juga dapat menyebabkan masalah keuangan, seperti utang dan kekurangan uang,” ungkapnya 

“Selain itu, judi online juga dapat merusak hubungan sosial dan mengganggu perkembangan keterampilan penting, seperti manajemen waktu dan pengambilan keputusan. Sebaliknya, generasi muda dapat menemukan kegiatan yang lebih sehat dan produktif untuk menghabiskan waktu mereka, seperti olahraga, belajar musik, atau berpartisipasi dalam kegiatan komunitas, serta berdiskusi tentang kewirausahaan,” tuturnya.

Pihaknya juga menuturkan pentingnya untuk mengedukasi generasi muda tentang bahaya judi online dan memberikan mereka sumber daya dan dukungan untuk membantu menghindari kegiatan tersebut. 

“Ini dapat mencakup memberikan mereka informasi tentang risiko dan manfaat potensial dari judi online, serta memberikan mereka akses ke program dan sumber daya yang dapat membantu mereka mengatasi masalah kecanduan judi,” terangnya.

Maka dari itu, dirinya mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk menjauhkan diri dari judi online.

“Dengan melakukan hal ini, kita dapat membantu mereka menghindari konsekuensi negatif potensial dari judi online dan memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan kebiasaan yang akan membantu mereka berhasil di masa depan,” jelasnya.

Terakhir, ia mengingatkan kepada nasabah FIF untuk juga menjauhi judol. Hal itu dikarenakan juga dapat menganggu pembayaran angsuran.

“Sekali lagi, saya berharap kepada nasabah juga menjauhi judi online. Karena apa pun itu, namanya judi tak ada kemenangan yang ada hanya kehancuran. Jangan sampai uang seharusnya buat membayar angsuran justru dibuat judi online,” tandasnya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Annisaa Rahmah