Jateng, Tuturpedia.com – Menyikapi dua kali kebakaran pasar di Blora, Jawa Tengah yakni Pasar Ngawen (09/01) lalu, dan Pasar Desa Medang (21/01) baru-baru ini. Bupati Arief Rohman, melakukan sejumlah langkah.
Salah satunya, orang nomor satu di Blora itu segera mengumpulkan seluruh pengelola dan para paguyuban pasar.
Tujuannya adalah untuk mengedukasi dan mengadvokasi para pengelola pasar agar peristiwa kebakaran pasar tidak terjadi lagi.
“Kami akan segera kumpulkan seluruh pengelola dan paguyuban pasar yang ada di Blora. Kita minta untuk menyusun langkah-langkah agar bisa antisipasi,” ucapnya, Senin (22/01/2024).
Lebih lanjut, ia mengemukakan bahwa berdasar penyelidikan pihak berwajib, kasus kebakaran yang terjadi di Pasar Ngawen dan Pasar Medang, terjadi karena lilin hingga konsleting listrik.
Untuk itu, pihaknya ingin agar baik pengelola pasar maupun pedagang saling menjaga, agar peristiwa kebakaran pasar tidak terjadi lagi di Blora.
“Ini (di Pasar Medang, ternyata penyebabnya konsleting listrik. Kemarin di Ngawen penyebabnya adalah lilin. Untuk itu harus bisa saling menjaga agar tidak terjadi kebakaran. Standar pengamanan untuk pasar termasuk aparatnya nanti kita dengan BPBD coba mengadvokasi, minimal kalau ada percikan sedikit sudah bisa diatasi,” ungkapnya.
Gus Arif sapaan akrab Bupati Blora ini, pun menambahkan, bahwa tengah mencarikan dan memberi solusi jangka pendek dan jangka panjang pasca kebakaran di Pasar Ngawen dan Pasar Medang.
Jangka pendeknya, kepada pihak desa diminta berkoordinasi dengan Camat, supaya segera dibangun pasar sementara.
“Karena ini sudah mau bulan puasa juga, mungkin nanti sementara kita minta desa untuk bangun pasar sementara. Pak Kades nanti dibersihkan dulu puing-puingnya dan dibangun sementara dulu. Paling tidak ada tempat berteduh atau gimana dulu, supaya para pedagang bisa berjualan,” jelasnya.
Untuk solusi jangka panjangnya, lanjutnya, akan segera disiapkan skema pembangunan pasar melalui bantuan keuangan atau anggaran APBD perubahan. Karena untuk kebakaran di Pasar Medang kebutuhan anggaran yang diperlukan sekitar Rp 2 miliar.
“Akan coba kami ajukan karena ini statusnya adalah tanah desa, coba nanti lewat bantuan keuangan Gubernur plan A nya. Sedangkan plan B-nya kalau anggaran Pemkab Blora memungkinkan nanti di perubahan kita anggarkan lewat perubahan. Kebutuhan anggarannya sekitar Rp 2 miliar,” tandasnya.
Kemudian untuk Pasar Ngawen, Bupati juga telah menyampaikan usulan pembangunan ke Menteri Perdagangan dan akan segera melaporkan kepada Presiden Jokowi yang akan berkunjung ke Blora dalam waktu dekat ini.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda















