Blora, Tuturpedia.com – Di era di mana orang lebih gemar “adu mulut” di media sosial daripada adu karya, sebuah gerakan sunyi justru lahir dari balik tembok kolam semen. Rendra Lele Farm membuktikan bahwa kesuksesan tidak butuh panggung bising; ia hanya butuh ketekunan yang konsisten. Jumat, (19/12/2025).
Memulai perjalanan dari angka kecil—hanya 2.000 bibit lele—usaha mandiri ini kini telah bertransformasi menjadi kekuatan pangan lokal dengan kapasitas fantastis mencapai 80.000 bibit dalam satu siklus produksi.

Bukan Hasil “Sulap”, Tapi Disiplin Mental
Lompatan 40 kali lipat ini tidak didapatkan secara instan. Pemilik Rendra Lele Farm mengungkapkan bahwa perjalanan mereka penuh dengan trial and error. Mulai dari keterbatasan modal hingga kegagalan teknis di awal usaha, semuanya menjadi guru terbaik.
“Peningkatan jumlah bibit ini bukan sekadar soal angka di atas kertas. Ini adalah hasil dari perbaikan kualitas kolam, manajemen pakan yang ketat, kontrol air setiap hari, dan keberanian untuk tetap bertahan saat orang lain hanya bisa berkomentar,” ujar Rendra.
Menampar Kritik dengan Bukti Nyata
Keberhasilan Rendra Lele Farm seolah menjadi oase sekaligus sindiran halus bagi fenomena “budaya kritik” yang marak saat ini. Di saat sebagian orang sibuk bersuara lantang tanpa kontribusi, Rendra memilih jalan sunyi namun berdampak nyata.
Beberapa poin kunci keberhasilan Rendra Lele Farm:
- Keberanian Memulai Kecil: Tidak menunggu modal besar untuk bergerak.
Manajemen Disiplin: Fokus pada detail perawatan dan kualitas air. - Ketahanan Mental: Fokus pada solusi daripada keluhan.
Pesan Untuk Generasi Muda
Kini, puluhan ribu lele yang memenuhi kolam-kolam di Rendra Lele Farm menjadi saksi bisu bahwa ekonomi lokal bisa kuat jika pelakunya mau berkeringat. Usaha ini bukan hanya tentang bisnis.
Tapi tentang menguatkan ketahanan pangan dan membuka mata generasi muda bahwa sektor perikanan memiliki potensi luar biasa jika dikelola dengan serius.
Pesan yang dibawa sangat jelas: Kerja nyata akan selalu berbicara lebih lantang daripada kritik yang kosong.
“Terimakasih kepada Bapak Bupati Arief Rohman, Ibu Wakil Bupati Sri Setyorini, dan DP4 Kabupaten Blora, yang turut mendukung serta mensupport usaha lele ini,” tutupnya.















