Tuturpedia.com – Sosok D bertongkat yang merupakan otak dari aksi keji perampokan satu keluarga di Bogor mengaku menyesal hingga menangis.
Dikutip Tuturpedia.com, Selasa (24/9/2024), sosok D dan ketiga rekannya menjalankan aksi dengan sadis di salah satu rumah di Kampung Cimayang Sari, Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Pelaku dengan kejam menganiaya korban yang merupakan kepala keluarga berinisial HS (26) hingga tewas dengan kondisi mengenaskan di dalam mobil.
Tak hanya itu, pelaku juga menganiaya istri korban R (27), mertuanya (55), beserta anaknya yang masih kecil A (10) hingga luka-luka dan harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Leuwiliang.
Adapun keempat pelaku berinisial D (30), S (29), C (48), dan O (26) berhasil diamankan oleh polisi. C dan O diamankan di wilayah Cibungbulang, Bogor. Sedangkan D dan S diamankan di Pandeglang, Banten.
Aksi keji ini rupanya direncanakan oleh D yang mana alasan dia melakukan itu lantaran tak membayar gadai mobil Calya kepada korban.
HS dan D sendiri rupanya sudah saling mengenal sejak 5 bulan lalu. D dengan keterbatasan fisik usai mengalami kecelakaan hingga kakinya putus dengan kejam menjalankan aksinya.
Selain membawa kabur mobil Xpander milik korban, D dan komplotannya itu juga membawa sejumlah perhiasan milik korban.
Melalui konferensi pers yang dilakukan di Mapolres Bogor, Senin (23/9/2024), D mengaku berniat menjual mobil korban untuk nantinya dibagi rata dengan komplotannya itu.
“Karena mau menjual mobil korban untuk dibagi-bagi sama rata,” tutur D.
Akibat dari perbuatannya itu, pelaku terancam dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman paling berat pidana mati atau penjara seumur hidup.
Usai menjalankan aksi kejinya hingga menewaskan HS, D justru sempat berkaca-kaca dan mengaku menyesali perbuatannya dengan merasa iba terhadap keluarga korban.
Dengan isak tangis, D menangis mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga HS.
“Menyesal. Buat keluarga korban mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan saya sendiri. Sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya kami,” ujarnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah